MALANG– Kerja keras, ketekunan, dan disiplin yang tinggi mengantarkan tim robotika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tampil sebagai juara 1 Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 di Supermall Pakuwon Indah, Surabaya.
Prestasi gemilang dari mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UMM ini menambah koleksi juara yang pernah diraih sebelumnya. Awal tahun ini mahasiswa UMM sanggup memboyong trofi Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KGBI). Atas prestasi ini, tahun depan tim robotika UMM berhak mewakili Indonesia pada kontes tingkat dunia di International Robotics Competitions 2017 di Trinity College, Connecticut, Amerika Serikat. Pada KRI tahun ini tim robotika UMM menyuguhkan robot berkaki yang diberi nama Dome.
Nama Dome diambil dari nama gedung teater yang dimiliki UMM. Robot Dome yang dirancang Imam Fatoni, Salis Muchtar, dan tim mekanik Abdul Haris Ardian di bawah dosen pembimbing M Irfan meraih sukses menjuarai kategori paling diunggulkan dalam KRI yakni Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki. ”Persaingannya begitu mendebarkan karena selisih waktu dan ketepatannya begitu tipis. Tapi, alhamdulillah berkat kesungguhan dan doa seluruh keluarga besar UMM, kita menang,” ungkap Irfan, dosen pembimbing Tim Robotika UMM.
Sedangkan urutan kedua ditempati tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) disusul PENS Surabaya menempati urutan ketiga dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menempati urutan keempat. Menurut Irfan, robot Dome UMM sempat berada di posisi kedua di bawah PENS. Dome harus bersaing dengan robot milik tuan rumah PENS, UGM, ITS, dan Universitas Indonesia (UI).
Irfan melanjutkan, robot Dome adalah kategori robot berkaki. Pada kompetisi tingkat regional empat yang diikuti PTN dan PTS wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara yang berlangsung Mei lalu, Dome hanya mampu menduduki peringkat ketiga. ”Hasil itu menjadi evaluasi kita untuk meningkatkan performa dengan merombak total Dome, terutama pada motor dan kaki-kakinya,” terangnya.
Saat lomba, Dome diberi kesempatan tiga kali. Pada kesempatan pertama, Dome berhasil menduduki peringkat pertama. Namun, pada kesempatan kedua, Dome turun ke peringkat kedua. ”Pada kesempatan terakhir, berkat strategi yang jitu dari tim, Dome tidak memberi kesempatan lagi pada lawan-lawannya sehingga menjadi champion,” tandasnya. Selain menyabet juara pertama, tim robot tersebut juga meraih penghargaan strategi terbaik. ”Penghargaan strategi terbaik ini merupakan penilaian dari dewan juri kontes robot,” katanya.
Rektor UMM Fauzan mengaku bangga dengan pencapaian prestasi mahasiswanya. Dua prestasi membanggakan itu diraihnya setelah belajar banyak dari pengalaman mengikuti kontes di berbagai kampus serta dua kali menjadi tuan rumah baik untuk KRI maupun KGBI. ”Menjadi tuan rumah itu melelahkan. Tetapi harus kita akui ternyata banyak memberi pelajaran terutama memupuk mental juara bagi anak-anak kami,” ungkapnya.
KRI merupakan kontes bidang robotika yang dapat diikuti tim mahasiswa dari institusi atau perguruan tinggi negeri dan swasta yang terdaftar di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Dalam KRI terdapat lima divisi yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Tipe Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Tipe Berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Maman adi saputro