“Kuliah di mana? UM ya? Universitas Muhammadiyah Malang? Atau Universitas Negeri Malang? Atau jangan-jangan Universitas Negeri Makassar?”
Pertanyaan semacam itu acapkali diterima oleh mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki singkatan yang mirip. Sebut saja UM, UMM, UNM, UNS, UNNES, dan UNESA. Disamping itu, ada juga ITB, IPB, UI, dan UII. Mari kita bahas satu persatu.
BACA JUGA: Daya Tarik Pantai Rajegwesi, Saksikan Panorama Birunya Air Laut yang Indah
Suka Singkatan
Sebelumnya, perlu kita sepakati bahwa orang Indonesia memiliki kebiasaan untuk membuat akronim dari sesuatu yang memiliki nama terlalu panjang. Usut punya usut, hobi menyingkat nama ini melejit dari kalangan militer pada era orde lama dan orde baru yang tampak pada nama jabatan, pasukan, atau operasi militer kala itu. Tujuannya sederhana, yakni sebagai sarana politik guna menarik perhatian massa.
Kini, menyingkat sebuah nama adalah hal yang sangat wajar dan dapat kita temui dimana-mana. Bukan hanya nama tempat atau instansi seperti DPR, PMI, atau SPBU, bahkan barang yang kita gunakan sehari-hari pun juga kita singkat. Sebut saja SIM, KK, AC, HP, dan sebagainya. Jika ditelisik dari sudut pandang ilmiah, budaya membuat akronim memang ada kaitannya dengan keterbatasan daya ingat manusia, dimana hal tersebut adalah upaya alternatif manusia agar lebih mudah mengingat sesuatu.
Sayangnya, banyak dari upaya pembuatan akronim yang tidak memiliki pola yang jelas. Akibatnya, akronim yang dihasilkan menjadi ambigu. Singkatan tersebut menjadi tidak efektif, seperti terlalu panjang, sulit dilafalkan, atau bahkan memiliki kemiripan dengan istilah lain.
BACA JUGA: Transformasi Hidup dengan Buku 'Berani Tidak Disukai'
Singkatan Kampus Indonesia
Perguruan tinggi di tanah air juga tak luput dari pembuatan singkatan atau akronimisasi. Tercatat, hampir seluruh kampus di pelosok negeri memiliki nama panggilannya masing-masing. Hal ini terjadi karena umumnya perguruan tinggi terdiri dari setidaknya dua kata yang menyulitkan penyebutan lengkapnya.
Terdapat banyak perguruan tinggi yang memiliki nama pasaran. UM, UNM, dan UMM adalah beberapa diantaranya. UM merupakan akronim dari Universitas Negeri Malang, sebuah universitas negeri yang berada di Kota Malang, Jawa Timur. UM merupakan kampus tertua di Kota Malang yang identik dengan pendidikan keguruan. Sayangnya, nama UM kerap kali tertukar dengan tetangganya, yakni UMM.
UMM atau Universitas Muhammadiyah Malang adalah perguruan tinggi swasta yang juga berada di Kota Malang. Universitas ini dikenal sebagai salah satu kampus swasta terbaik di Indonesia. Selain itu, nama besar UMM juga dikenal dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya, seperti kampus yang megah, rumah sakit, toko buku, hotel, dan lain-lain.
Satu lagi kampus yang memiliki singkatan yang mirip adalah UNM, Universitas Negeri Makassar. Tak main-main, UNM merupakan kampus terbesar di wilayah Indonesia timur yang telah berdiri sejak 1961. Penyebutan kepanjangan nama UNM kerap kali mengalami kekeliruan. Bahkan, penelusuran Google sekalipun merujuk UNM sebagai Universitas Negeri Malang (UM), bukan Universitas Negeri Makassar. Selain itu, di Makassar juga terdapat Universitas Muhammadiyah Makassar. Beruntungnya, kampus tersebut lebih memilih singkatan UNISMUH, bukan UMM seperti Universitas Muhammadiyah Malang.
BACA JUGA: 5 Fakta Bhutan, Salah Satu Negara Karbon Negatif di Dunia
Selain itu, nama kampus lain yang juga memiliki kemiripan adalah UNNES, UNS, dan UNESA. UNNES adalah Universitas Negeri Semarang, sedangkan UNS adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keduanya seringkali tertukar karena jika dilihat hurufnya, UNS juga bisa dibuat akronim dari Universitas Negeri Semarang. Di sisi lain, untuk membedakan, UNS juga sering mendapatkan nama panggilan nyeleneh, yakni USM Solo. Sementara itu, sebuah kampus di ibukota Jawa Timur yakni Universitas Negeri Surabaya atau akrab dipanggil UNESA juga sering mengalami kerancuan dengan UNNES karena hanya berbeda 1-2 huruf saja.
Tak sampai di sana, masih ada lagi perguruan tinggi lain yang memiliki nama pasaran, sebut saja IPB dengan ITB dan UI dengan UII. Nama besar kampus beken tanah air, Institut Pertanian Bogor atau IPB sangat mirip dengan kampus legendaris Institut Teknologi Bandung atau ITB. Keduanya hanya berbeda huruf P dengan T. Di samping itu, akronim UI atau Universitas Indonesia juga amat mirip dengan Universitas Islam Indonesia atau UII. Hanya tambahan huruf I yang membedakan keduanya.
Perguruan tinggi yang memiliki nama pasaran dapat membuat bingung orang awam. Contohnya, salah memilih kampus saat pendaftaran kuliah, salah tulis nama instansi, atau salah kirim berkas atau barang tertentu. Oleh karena itu, pelajari dan kenali baik-baik ya.