Anemia merupakan kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat (hemoglobin) untuk membawa oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen. Jika terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dibawah normal maka organ atau sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen sesuai yang dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan anemia dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan lemah karena organ tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
A. Gejala & Tanda Anemia
Gejala dan tanda anemia ( kurang darah ) yang paling sering ditunjukkan antara lain sebagai berikut :
1. Kulit Wajah terlihat Pucat
Penderita anemia biasanya jelas terlihat pada wajah dan kulit yang terlihat pucat.
2. Kelopak Mata Pucat
Selain wajah kelopak mata pasien yang mengalami kurang darah juga terlihat pucat. ini merupakan salah satu gejala umum anemia. pemeriksaan biasanya dilakukan dengan cara meregangkan kelopak mata. dan melihat warna kelopak mata bagian bawah.
3. Ujung Jari Pucat
pemeriksaan bisa kita lakukan dengan cara menekan ujung jari, normal nya setelah di tekan daerah tersebut akan berubah jadi merah. Tetapi, pada orang yang mengalami anemia, ujung jari akan menjadi putih atau pucat.
4. Mudah lelah
Terlalu mudah lelah, padahal aktivitas yang dilakukan tidaklah berat, jika anda merasa mudah lelah sepanjang waktu dan berlangsung lama kemungkinan anda mengalami penyakit anemia. hal ini terjadi karena pasokan energi tubuh yang tidak maksimal akibat kekurangan sel-sel darah merah yang berfungsi sebagai alat transportasi alami didalam tubuh.
5. Denyut Jantung menjadi tidak teratur
Denyut jantung yang tidak teratur, terlalu kuat dan memiliki kecepatan irama denyut jantung yang tidak normal. hal ini terjadi sebagai akibat tubuh kekurangan oksigen. sehingga jantung berdebar secara tidak teratur. pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan oleh petugas kesehatan.
6. Sering merasa Mual
Biasanya penderita anemia sering mengalami Mual pada pagi hari. hampir sama seperti tanda-tanda kehamilan. mual pada pagi hari biasa disebut dengan Morning sickness.
7. Sakit kepala
Salah satu dampak kekurangan sel darah merah yaitu otak menjadi kekurangan Oksigen. sehingga menyebabkan nyeri pada kepala. karena inilah penderita Anemia sering mengeluh sakit kepala.
8. Kekebalan tubuh menurun
Kekebalan tubuh / sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun dan biasanya penderita anemia sangat mudah terkena penyakit lain sebagai akibat melemahnya imun tubuh.
9. Sesak napas
Penderita Anemia sering kali merasa sesak nafas dan merasa terengah-engah ketika melakukan aktivitas, hal ini terjadi karena kurangnya oksigen didalam dalam tubuh, akibat kurangnya sel darah merah.
B. Penyebab Anemia
Kekurangan sel darah merah adalah penyebab Anemia. Berikut adalah kondisi mengapa hal tersebut dapat terjadi :
1. Tubuh tidak membentuk sel darah merah sesuai yang dibuthkan oleh tubuh.
2. Pendarahan dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak sel darah merah.
3. Tubuh menghancurkan sel darah merah.
Tubuh membentuk tiga jenis sel darah yaitu :
1. Sel darah putih yang berfungsi untuk melawan bakteri dan virus.
2. Trombosit yang berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah ketika terjadi luka.
3. Sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Sel darah dibentuk secara teratur di dalam sumsum tulang. Untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhka zat besi, vitamin B12, asam folatdan nutrisi lain dari makanan yang Anda konsumsi.
Berikut beberapa tipe anemia berdasarkan penyebabnya :
1. Anemia karena kekurangan zat besi.
Tipe ini adalah yang paling umum menjadi penyebab anemia yaitu karena kekurangan zat besi didalam tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin untuk sel darah merah. Hal ini biasa terjadi pada wanita hamil dan juga disebabkan oleh kehilangan darah seperti pendarahan berat ketika menstruasi, maag, kanker dan penggunaan obat antinyeri terutama aspirin.
2. Anemia karena kekurangan vitamin.
Selain zat besi tubuh membutuhkan folat dan vitamin B12 untuk menghasilkan sel darah merah yang sehat. Kekurangan folat dan vitamin B12 dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Pada beberapa orang mengkonsumsi B12 cukup namun memiliki masalah dalam memproses vitamin didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan anemia.
3. Anemia karena penyakit kronis.
Penyakit-penyakit kronis seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, dan penyakit ginjal dapat mengganggu sel darah merah.
4. Anemia aplastic
Penyakit ini langka terjadi, anemia jenis ini dapat mengancam jiwa karena tubuh tidak memproduksi sel darah merah cukup. Penyebab anemia aplastik adalah karena infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, paparan bahan kimia beracun.
5. Anemia karena masalah pada sumsum tulang
Berbagai penyakit seperti leukemia dan mielofibrosis dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
6. Hemolytic anemias
Hemolytic anemias dikarenakan oleh sel darah merah hancur lebih cepat dari pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Penyakit tertentu dapat mempercepat penghancuran sel darah merah. Hemolytic anemias dapat diturunkan melalui garis keturunan.
7. Sickle cell anemia
Sel darah merah yang berbentuk yang berbentuk tidak normal seperti bulan sabit. Hal ini dapat menyebabkan sel darah merah lebih cepat hancur yang mengakibatkan kekurangan sel darah merah.
Selain dari faktor penyebab anemia, penyakit kurang darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko lain seperti :
1. Faktor dari keturunan
2. kurangnya asupan zat gizi
3. penyakit dan gangguan usus serta operasi yang berkaitan dengan usus kecil.
4. Pendarahan Menstruasi yang berlebihan.
5. Kehamilan.
6. penyakit kronis seperti penyakit kanker, dan gagal ginjal.
C. Penanganan Anemia
1. Jika mengalami anemia karena kekurangan zat besi dan vitamin dapat diterapi dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat besi dan multivitamin.
2. Mengkonsumsi obat sesuai dengan rekomendasi dokter.
3. Mendapatkan tindakan transfusi darah.
4. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang menunjang pembentukan sel darah merah sebagai pencegahan dan terapi anemia.
- Zat besi : daging sapi, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau gelap.
- Folat : buah-buahan, jus buah, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, dan makanan berasal dari gandum seperti roti, sereal, pasta dan nasi.
- Vitamin B12 : daging sapi, produk berasal dari susu, produk berasal dari kedelai.
- Vitamin C : buah sitrus, brokoli, tomat, melon dan strawberi.
D. Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan beberapa hal berikut :
1. Tingkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi.
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah daging, ikan, kacang-kacangan, labu, sayur-sayuran hijau.
2. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi sel darah merah seperti tomat, pisang, papaya, wortel.
3. Batasi dan kurangi asupan makanan dan minuman yang dapat memperlambat penyerapan zat besi seperti kopi dan teh yang mengandung kafein.