Ajang konferensi tahunan Google I/O akan dimulai pada Rabu (25/6) ini. Di ajang tersebut Google akan mengungkapkan strateginya memperluas jangkauannya dibanding Apple. Apa saja rencana Google?
Dilansir The Wall Street Journal (22/6), Google I/O akan mencerminkan ambisi CEO-nya, Larry Page, yang akan membawa sistem operasi Android ke lebih banyak perangkat.
Tak seperti Apple yang akan fokus mengembangkan software baru untuk smartphone dan tabletnya, Google ingin agar Android bisa hadir di TV, mobil, jam tangan dan bahkan termostat—yang semuanya akan memiliki versi software Google sendiri-sendiri.
Maka tak heran jika di ajang Google I/O ini perhatian pengembang akan tertuju pada Android Wear, sistem operasi Google yang dibuat khusus untuk perangkat wearable.
Samsung, LG, dan Motorola juga dikabarkan akan memperkenalkan perangkat Android Wear pertama mereka di ajang I/O ini.
Selain itu, pengembang juga menantikan bakal seperti Android TV yang akan diperkenalkan oleh Google. Rumor yang beredar adalah sebuah Google akan membuat set-top box yang menjalankan software Android TV.
Dengan Android TV, maka developer berharap bisa menghadirkan aplikasi-aplikasi mereka ke layar yang lebih bervariasi lagi, sehingga kesempatan mereka untuk mendapatkan pemasukan dari aplikasi berbayar akan lebih banyak lagi.
Selain itu, Android TV juga dinanti-nantikan oleh pengembang game. Seperti yang diakui oleh Matt Small, co-founder salah satu perusahaan game mobile. "Katanya kita akan bisa memainkan game smartphone di TV dengan lancar," ujarnya.
Menurut Matt, Android TV bisa membantu mendistribusikan game buatan studio-studio kecil seperti miliknya ke audiens yang lebih luas lagi.
Area lain yang dinantikan oleh developer adalah ekspansi Google di industri otomotif. Google telah bekerjasama dengan Honda Motor Co. dan General Motors Co. untuk menghadirkan OS Android di dalamnya. Proyek Android dalam mobil ini diharapkan bisa meluncur tahun ini juga.
Salah satu alasan mengapa Google gencar berupaya menghadirkan OS-nya ke berbagai perangkat adalah untuk mendongkrak pendapatannya dari aplikasi. Saat ini Google memang ketinggalan dibanding Apple dalam hal pendapatan dari toko aplikasinya.
"Google harus bisa menghasilkan uang setidaknya setara dengan pesaingnya," ujar Omar Siddiqu, salah satu CEO perusahaan game mobile lainnya. Google harus membuat penggunanya melakukan pembelian secara impulsif di toko aplikasinya.
Upaya Google memang bisa dikatakan terlambat dalam hal ini. Apple telah sejak lama mengumpulkan informasi kartu kredit penggunanya semenjak masa iPod. Saat ini, Google mencoba mengejar dengan selain membuat Google Wallet, juga menawarkan metode pembelian lain melalui eBay dan PayPal.
(Reska K. Nistanto/Kompas.com)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/apa-yang-dinantikan-dari-google-io
