Ekstrak daun kersen dapat mengatasi penyakit gatal pada benih ikan lele karena serangan ektoparasit Trichodina sp.
Mary ann kholista, Moh. Nurhuda, Yuliani Ismi (Perikanan, 2014), serta Nurfitri Maulidya (Perikanan, 2015) membuat obat herbal dari bahan daun kersen yang dapat mengobati penyakit Trichodiniasis yang sering dijumpai pada benih ikan lele yang dibudidaya. Keempat orang tersebut merupakan mahasiswa serta mahasiswi dari program studi Budidaya Perairan, jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian – Peternakan (FPP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keempatnya membuat obat herbal untuk mengobati benih ikan lele yang terserang penyakit Trichodiniasis dengan bahan dasar daun kersen dimana penelitian ini dibimbing oleh bapak Ganjar Adhywirawan S., S.Pi, MP. “penelitian ini menggunakan bahan dasar daun kersen karena daun kersen merupakan tanaman yang mudah ditemui di sepanjang jalan berbagai daerah di Indonesia, awal mula daun kersen di kering anginkan dahulu selama beberapa hari lalu di oven dan dihaluskan kemudian remahan daun kersen yang didapat dimaserasi serta dievaporasi agar pelarut etanol menguap maka jadilah ekstrak daun kersen sebagai obat untuk benih ikan lele,” disebutkan oleh Kholista. Dari proses tersebut didapat ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 100% kemudian ekstrak daun kersen diencerkan menjadi konsentrasi 1%;2%;3%;4%;5% yang nantinya akan digunakan untuk mengobati benih ikan lele secara dipping (perendaman).
Kholista (ketua tim) juga menyebutkan daun kersen telah banyak terbukti dapat mengatasi beberapa penyakit lainnya seperti bakteri luminescent (Vibrio harveyi) pada udang, diabetes pada mencit serta dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah mencit. Selain itu pada kegiatan penelitian sengaja memilih benih ikan lele sebagai objek penelitian karena ikan lele menjadi sub sektor andalan ikan air tawar dan digemari masyarakat Indonesia.
Kandungan flavonoid, saponin, tanin dan steroid pada daun kersen dapat membunuh ektoparasit Trichodina sp. pada ikan lele karena flavonol (salah satu jenis flavonoid pada daun kersen) dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi, saponin dapat mengganggu tegangan permukaan dinding sel sehingga mengganggu proses metabolisme serta tanin yang dapat menginaktivasi enzim dan koagulasi protoplasma sehingga menghambat pertumbuhan ektoparasit Trichodina sp. kemudian mengalami kematian.
Hasil setelah penelitian didapatkan benih ikan lele yang kembali menjadi sehat. “setelah proses pengobatan dengan cara dipping benih ikan lele kembali dibudidaya dan hasilnya kondisi benih ikan lele kembali seperti awal sebelum dilakukan proses pensakitan,” kata Kholista. Berdasarkan uji hematokrit, leukokrit, mortalitas dan prevalensi didapat persentase hematokrit yang meningkat, persentase leukokrit yang menurun dan menjadi normal, penurunan mortalitas, serta penurunan prevalensi. “pada benih ikan lele perlakuan terbaik didapat pada konsentrasi 1% dan 2% dimana konsentrasi tersebut menghasilkan mortalitas terendah dan penurunan persentase prevalensi tertinggi,” tambah Kholista.
Kholista beserta tim dan dosen pembimbing berharap hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya para pembudidaya ikan lele, mendukung program Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan tahun 2014 (dengan cara meminimalisir penggunaan bahan pencemar fisik maupun kimia), serta artikel ilmiah yang dipublikasikan.