Pelajar Temukan Teknologi Pengubah Plastik Jadi BBM

Author : Administrator | Kamis, 11 Juli 2013 10:27 WIB

Antara/Oky Lukmansyah/vg
 

Metrotvnews.com, Kulonprogo: Pelajar SMP Negeri 3 Pengasih di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Dhiki Andhika Putra berhasil menemukan teknologi yang dapat mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak berupa minyak tanah, solar dan premium.

Menurut Dhiki, ide membuat teknologi itu dimulai ketika ia berdiskusi dengan teman-temannya di jejaring sosial. Dia kemudian merakit beberapa komponen yang diperlukan.

"Cara kerja alat pengolah sampah ini sangat mudah. Sampah plastik dimasukan ke dalam reaktor, kemudian dipanaskan dengan suhu 200 derajat celcius. Nanti lelehan plastik akan mengelompokkan berdasarkan jenis bahannya," kata Dhiki di Kulonprogo, Rabu (10/7).

Mesin pengolah sampah itu dibuat dari tong yang berfungsi sebagai wadah memasak alat sampah plastik yang dipanaskan dengan kayu bakar dan uap hasil pembakaran masuk atau mengalir ke tiga unit kondensor sehingga menetes lah minyak setara premium, solar, dan minyak tanah.

Untuk sekali masak dibutuhkan waktu sekitar empat jam. Bahan bakarnya masih menggunakan kayu bakar. Setiap dua kilogram sampah plastik mampu menghasilkan satu liter bahan bakar minyak (BBM) berupa minyak tanah, solar, dan bensin.

Setiap kilogram sampah plastik dari gelas atau botol air mineral dapat menghasilkan 0,8 liter BBM.

"Saya beli sampah satu kilogram Rp500. Untuk biaya operasional cukup. Untuk sementara ini, saya mengolah sampah menjadi BBM, kalau hanya ada pesanan saja," terangnya.

Dia mengatakan kadar oktan dalam BBM hasil olahannya mencapai 150, padahal standar oktan pada premium sebesar 88 dan pertamax 95.

"Untuk premium sudah digunakan untuk uji coba di dua sepeda motor dua tak. Hasilnya cukup bagus. Rencananya, dari Dinas Kesra Pemda DIY akan melakukan uji coba terhadap emisi, minggu depan," tuturnya.

Selain alat pengolah sampah menjadi BBM, kata Dhiki, dirinya mampu menciptakan alat pengolah air laut menjadi air tawar dan siap diminum.

Namun demikian, dirinya mengaku alat-alat temuannya belum dipatenkan. Dia menciptakan berbagai teknologi ini hanya ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah. (Ant)
Editor: Rina Garmina

sumber : metrotvnews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: