Studi: Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari
Author : Administrator | Jum'at, 26 September 2014 11:48 WIB
Diperkirakan, usia Matahari sudah menginjak 4,5 miliar tahun.
|
Foto ilustrasi Matahari
|
VIVAnews - Para ilmuwan meyakini bahwa air adalah faktor penting bagi keberlangsungan suatu kehidupan. Kali ini, sebuah studi mengklaim bahwa air yang ada di Bumi itu lebih tua daripada Matahari.
Hal tersebut berdasarkan penelitian yang ditemukan para ilmuwan yang menunjukkan air merupakan bahan yang umum dalam awan debu, dan gas yang terdapat pada sistem tenaga ketika tata surya lahir.
Diperkirakan usia Matahari sudah menginjak sekitar 4,5 miliar tahun. Namun, menurut ilmuwan air di Bumi bisa lebih tua lagi, karena sudah terbentuk sebelum menjadi kristal yang kemudian menjadi es yang mengambang di ruang angkasa.
"Kita tahu bahwa air sangat penting untuk evolusi kehidupan di Bumi, tapi mungkin saja kalau air di Bumi itu berasal dari pembentukan tata surya dan kondisi ini mungkin jarang terjadi di tempat lain," ujar Profesor Tim Harries dari Universitas Exeter, Inggris, dikutip dari laman Daily Mail edisi Jumat 26 September 2014.
Lebih lanjut, kata Harries, peristiwa air yang memasuki planet bisa saja ditemukan pada planet lain di exoplanet atau ekstrasurya yang mengorbit di luar Matahari.
Penemuan tersebut merupakan hasil dari penggunaan simulasi pada komputer, di mana menunjukkan air di lautan mengandung sampel meteorit dan komet yang membawa unsur kimia dalam pembentukan sebelum tata surya terbentuk.
Unsur kimia tersebut berupa deuterium, sebuah zat hidrogen berat dan ditambah adanya neutron, yang bisa terjadi pada pembentukan asal-usul bintang.
"Implikasi dari temuan ini adalah beberapa air tata surya telah diwarisi dari lingkungan sebelum lahirnya Matahari," ungkap penulis utama, Ilsedore Cleeves dari Universitas Michigen.
Cleeves menambahkan, bila pembentukan tata surya seperti ini merupakan yang khas, maka sudah dipastikan air adalah bahan yang umum selama pembentukan pada suatu planet.
"Ketersediaan luas dari air selama proses pembentukan planet akan menempatkan prospek yang menjanjikan bagi kehidupan di seluruh galaksi," kata dia.
Hingga saat ini, satelit Kepler setidaknya sudah mengonfirmasi dengan mendeteksi sekitar 1.000 planet di luar tata surya. (art)
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/542139-studi--air-di-bumi-lebih-tua-dari-matahari
Shared:
Komentar