(Ilustrasi, Thinkstockphotos) |
Penelitian baru di Amerika Serikat mendapatkan tikus tua menjadi lebih kuat, beraktivitas lebih lama, dan bersikap mental lebih baik, saat mendapat transfusi darah atau zat substansial dari tikus muda.
Bila penelitian ini berlanjut sesuai harapan, maka suatu saat para peneliti berharap akan ada obat untuk beberapa penyakit yang menyambangi orang-orang tua. "(Namun), jangan coba (penelitian) ini di rumah," tegas Saul Villeda dari University of California, San Francisco, penulis satu dari tiga riset yang dirilis di situs jurnal Nature Medicine and Science, Minggu (4/5).
Villeda meneliti tikus yang usianya setara dengan manusia berumur 20-an dan 60-an tahun. Para peneliti berulang kali menyuntik tikus tua dengan darah dari yang lebih muda atau usia lain. Hasilnya, tikus tua dengan suntikan darah muda terlihat lebih baik dalam aktivitas dan uji memori dibandingkan tikus tua yang mendapatkan suntikan darah dari tikus seusianya.
Misalnya, tikus tua yang mendapatkan suntikan darah dari tikus muda bisa mengingat dengan baik di mana lokasi yang terendam dalam area labirin yang dipakai sebagai pengujian memori. Villeda mengatakan saat ini para peneliti masih mencari tahu komponen apa di "darah muda" yang memunculkan dampak tersebut.
Dua riset lain dari Harvard University mengambil fokus penelitian pada zat yang melimpah keberadaannya pada darah tikus muda. Zat tersebut dikenal sebagai protein GDF11, senyawa yang juga ditemukan di darah manusia. "Konsentrasi (zat ini) menurun seiring pertambahan usia," kata Amy Wagers, salah satu penulis dari dua paper tersebut.
Rata-rata tikus tua yang mendapatkan suntikan zat ini menunjukkan kekuatan cengkeraman yang lebih besar dan memiliki daya tahan cengkeram lebih lama di atas treadmil daripada tikus yang tak mendapatkan suntikan protein tersebut.
Para peneliti Harvard mendapatkan pula bahwa tikus tua yang mendapatkan suntikan darah dari tikus muda memiliki lebih banyak pembuluh dan aliran darah di otak. Suntikan GDF11 memberikan efek yang sama.
Lee Rubin, penulis lain dari riset Universitas Harvard, mengatakan hasil penelitian ini butuh pekerjaan lanjutan untuk menemukan cara pengobatan penurunan mental terkait pertambahan usia dan demensia alias penurunan fungsi organ yang cenderung terjadi seiring penuaan pada manusia.
Wagers dan Villeda mengatakan belum dapat dipastikan GDF11 merupakan penjelasan atas dampak yang tercatat riset Villeda. Wagers menduga ada zat lain dalam darah yang membantu mengatasi penuaan pada hewan.