5 Karakter yang Wajib Dimiliki Lulusan UMM

Author : Humas | Senin, 14 September 2020 12:13 WIB
Jumlah wisudawan/wisudawati pada periode II Tahun 2020 adalah sebanyak 930 orang. (Foto: Rino/Humas UMM)

LULUSAN almamater Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) harus menjadi pembeda dengan lulusan kampus lainnya. Demikian disinggung Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Drs. H. Wakidi saat didapuk memberikan sambutan pada gelaran Wisuda Luring Periode II Tahun 2020, Senin (14/9). Disebutnya, lulusan UMM wajib memiliki 5 karakter unggulan, seperti yang pernah disampaikan Bendahara Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga pendiri dan pelopor kosmetik halal Wardah, Dr. (H.C.) Dra. Nurhayati Subakat, Apt.

Karakter pertama yakni, semua usaha didambakan untuk mencari ridho Allah, ketuhanan. Semua usaha yang dilakukan hendaknya diyakini bahwa itu adalah pertolongan Allah, bukan hanya hasil kerja keras saja. “Oleh karena itu, setiap wisudawan dan wisudawati sebelum memulai pekerjaan mendatang diawali dengan berdoa. Paling tidak dengan membaca bassmalah dan ketika selesai membaca hamdallah. Karena tangan-tangan Tuhan yang membantu kita semua,” ungkap Wakidi di wisuda yang akan digelar sebanyak 3 gelombang, yakni hingga Rabu (16/9) ini.

Rektor UMM mewisuda salah satu wisudawati terbaik universitas. (Foto: Rino/Humas UMM)

Karakter yang kedua adalah kepedulian kepada orang lain. Karakter ini mengandung semangat memberi, semangat tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah, semangat berinfak, semangat berjariyah, semangat berzakat, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap wisudawan/wisudawati harus meniatkan semua usaha dalam rangka memberikan manfaat kepada orang lain. Oleh karena itu, konsep zakat itu ialah memberi bukan hanya menerima. UMM ini juga didirikan dalam rangka memberi layanan kepada publik, termasuk ke orang tua para wisudawan yang sudah hadir.

Baca juga: Rektor UMM Ajak Wisudawan Tetap Optimis

Karakter yang ketiga adalah kerendahan hati atau tawadu’. Kalau kaya tidak merasa kaya, kalau sukses tidak merasa sukses, kalau pintar tidak merasa pintar, kalau alim tidak merasa alim dengan lainnya. “Karena kalau itu terjadi maka akan menimbulkan sifat kesombongan yang itu harus dihindari oleh siapa saja. Terutama kepada wisudawan/ wisudawati, termasuk kita semuanya. Sifat tawadu’ itu adalah sifat para nabi dan para rasul dan itu adalah salah satu tiket untuk menuju Surga,” ungkap Wakidi di depan ratusan wisudawan/wisudawati serta orangtua yang hadir di Hall Dome UMM.  

Karakter yang keempat adalah ketangguhan dalam berusaha. Setelah wisuda, punya usaha apa saja, lulusan UMM harus menjadi pengusaha tekun ulet pantang menyerah atau pantang putus asa. Ada dua macam ketangguhan, yakni ketangguhan pribadi dan ketangguhan sosial. “Ketangguhan pribadi bisa dibaca banyak, ada rukun iman, itu bisa termasuk ketangguhan pribadi. Punya pegangan yang kuat, tidak mudah diombang ambingkan. Ketangguhan sosial, punya empati kepada orang lain. Pada hakekatnya, memberi kepada orang lain adalah tabungan kita di akherat kelak,” kata Wakidi.

Karakter yang terakhir yakni inovatif. Lulusan UMM harus selalu memberikan perubahan, pembaharuan ke arah yang lebih baik. Apapun harus selalu update data, update produk, update kebijakan, update usaha, sehingga produknya selalu bisa diterima oleh masyarakat luas. Sebagaimana yang sering disampaikan ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM alm. Prof. Dr. (HC.) A. Malik Fadjar, M.Sc., “Students Today Leaders Tomorrow”. “Hadits Nabi juga mengatakan, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok harus lebih baik dari hari sekarang,” pungkas Wakidi. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image