Salah satu wisudawan doktoral internasional UMM Dr. Robert John Pope, M.Pd.I. (Foto : Haqi) |
Menurut studi, supply future-fit leader yang dimiliki Indonesia hanya mencapai 15% saja. Sementara sisanya adalah future leader yang tidak fit dengan keadaan masa depan. Paparan itu disampaikan oleh Managing Director Consulting and Senior Client Partner Korn Ferry Indonesia Satya Radjasa dalam wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Kamis (20/1). Dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., wisuda ini dilangsungkan dalam beberapa gelombang dengan protokol kesehatan yang ketat.
Lebih lanjut, Satya mengatakan bahwa kecepatan teknologi akan sangat berpengaruh pada muncul dan hilangnya sebuah posisi jabatan. Hal itu bisa dilihat dari berbagai perubahan yang terjadi banyak aspek, salah satunya dalam aspek perbankan. Jika dulu kompetitornya adalah sesama perbankan, kini mereka juga harus menghadapi persaingan dengan financial technology companies seperti OVO, Gopay, LinkAja, hingga Dana.
Apalagi setelah datang pandemi Covid-19. Diungkapkan Satya, fenomena ini membuat semua hal harus bermindset teknologi serta adanya perubahan yang cepat. Begitupun yang terjadi dengan aktivitas perusahaan yang kini lebih menginvestasikan pada IoT, Artificial Intelegent, Blockchain dan lainnya. Hal ini memunculkan skill-skill dan jabatan baru.
“Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan kualitas manusia sehingga ada beberapa perusahaan yang menilai bahwa investasi di bidang digital transformation hanya buang-buang waktu dan biaya. Maka sudah sepatutnya kita memiliki skill-skill masa depan. Mulai dari kreativitas yang tinggi, complex problem solving, leraning agility, emotional intelegence dan berbagai skill lain yang menarik,” tegasnya.
Menurut Satya, kini para investor tidak hanya fokus pada raihan masa lalu dari para leader. Tapi juga melihat seberapa visioner mereka sehingga bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Maka, wisudawan Kampus Putih UMM harus menjadi pemimpin yang fit dengan perubahan. Salah satu caranya adalah dengan memiliki dan melakukan ADAPT yakni anticipate, drive, accelerate, partnership dan trust. Kelima hal ini menjadi poin penting dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam kesempatan wisuda tersebut, salah satu wisudawan doktoral internasional UMM Dr. Robert John Pope, M.Pd.I. menyampaikan bahwa Kampus Putih telah memberikannya perspektif baru lewat program pendidikan agama Islam yang telah ia selesaikan. Menurutnya, ada dua hal yang ia pelajari dari UMM. Pertama, yakni mengenai perbedaan yang dianggap sebagai sesuatu yang positif. Setiap orang seyogyanya bisa memahami dan mengerti perbedaan dengan baik, bukan malah saling menyalahkan.
Baca Juga : Bedah Buku UMM-BPKH Kaji Investasi Dana Haji
Kedua, Robert menyebut Kampus Putih telah mengajarkan untuk tidak takut berpikir kritis. Tidak boleh berhenti pada pemikiran yang stagnan tapi harus bergerak ke pemikiran yang dinamis. Dengan begitu, kita akan menghasilkan banyak inovasi dan manfaat. “Satu pesan saya untuk para wisudawan adalah jadilah seorang global ciitizen. Yakni bisa menjadi pribadi berani untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda, tidak hanya pada mereka yang sama. Sekali lagi, selamat telah menyelesaikan salah satu bagian perjalanan akademi kita,” ungkapnya.
Di lain sisi, Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd. berharap segala pengalaman dan ilmu yang didapat oleh wisudawan bisa diimplementasikan di masyarakat. Menjadi seorang problem solver atas pelbagai permasalahan. Tentu dengan bekal restu dan doa dari kedua orang tua para wisudawan.
Baca Juga : Ahda, Mahasiswa UMM yang Raih Beasiswa IISMA ke Negeri Gajah Putih
“Ini adalah salah satu bagian dari perjalanan hidup anda. Langkah-langkah terbaik bisa dipilih, begitupun sebaliknya. Semua kembali pada pilihan saudara-saudara. Kami tentu selalu mendoakan yang terbaik agar kelak saudara bisa menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat bagi sesama,” tegas Fauzan.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. Mengapresiasi beragam prestasi yang sudah diraih oleh Kampus Putih UMM. Mulai dari level regional, di mana UMM mampu membukukan diri sebagai kampus terbaik di Jawa Timur selama 14 tahun berturut-turut. Begitupun dengan level nasional hingga internasional yang mana UMM bisa masuk di sepuluh besar kampus Islam terbaik dunia.
Raihan-raihan tersebut dirasa bisa menjadi bekal awal yang bagus bagi para wisudawan untuk menghadapi dunia nyata usai menyelesaikan studi. Menjadi salah satu alumni dari universitas top di Jawa Timur, memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi masyarakat luas, agama, nusa dan bangsa. (wil)