Airlangga Hartarto Menyampaikan Materi kepada Wisudawan dan Wisudawati (Foto: Istimewa) |
Meski di tengah pandemi, perekonomian Indonesia nyatanya bisa meningkat 7,07 persen dan menjadi yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Data tersebut disampaikan oleh Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., selaku Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Republik Indonesia (RI). Ia menyampaikan hal tersebut pada Wisuda 101 Periode ke III Univeesitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertempat di Hall Dome UMM secara luring maupun daring pada Selasa (02/11) lalu.
Airlangga juga menjelaskan bahwa untuk jangka pendek, pemerintahan Indonesia berupaya untuk mengurangi penggaguran yang sempat naik. Begitupun dengan tujuan untuk mewujudkan Indonesia maju, maka pemerintah tengah merancang tranformasi ekonomi. Rancangan itu akan memanfaatkan era industry 4.0 di tujuh sektor prioritas.
“Berbekal rancangan transformasi ini, kami menargetkan Idnonesia bisa masuk sepuluh besar di pereknomian pada 2030 nanti,” ujarnya.
Ia kembali memaparkan bahwa untuk melakukan revolusi struktural perlu adanya implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Omnibuslaw. Perkembangan yang diiringi dengan teknologi dan digitalisasi menjadi hal yang penting. Selain itu sektor Pendidikan dinilai menjadi ujung tombak perubahan pada sektor industri dengan mempersiapkan re-training dan re-skilling.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengatakan bahwa dari segi kewirausahaan, Indonesia masih berada di 3,7 persen. Angka ini masih terus diupayakan untuk ditingkatkan ke 5 persen. Beberapa cara yang Airlangga jelaskan untuk meningkatkan jumlah wirausaha adalah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan perlindungan dan pemberdayaan UMKM. Peraturan itu juga harus berisi terkait bagaimana memperbanyak incubator usaha.
“Harapan saya, saya bisa mendirikan incubator-incubator di Kampus Putih UMM. Dengan begitu, fakultas dengan akreditasi A mampu mengahsilkan wirausahawan yang berkualitas,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga sempat menyinggung mengenai Indonesia yang masuk dalam sepuluh besar dunia industri halal. Tidak mengejutkan, mengingat jumlah penduduk muslim yang dimiliki juga tinggi. Adapun hasil produksi halal masih didominasi pada industri makanan dan minuman.
Airlangga memaparkan bahwa UU Cipta Kerja nyatanya akan memudahkan industry halal. Salah satunya terkait dengan sertifikat halal gratis bagi para pengusaha. Pada akhir orasinya, ia mengatakan perlu adanya sinergitas yang kuat dari berbagai aspek. “Dalam usaha meningkatkan ekonomi Indonesia maju, perlu adanya sinergi antara sektor pendidikian, industri dan media,” pungkasnya.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd., menjelaskan bahwa para wisudawan dapat duduk dan mengikuti prosesi wisuda berkat perjuangan dan kerja keras yang dilakukan. Ia mengibaratkan seekor ulat yang terus berjuang untuk menjadi kupu-kupu. Melalui berbagai evolusi dan perubahan.
Pada akhir penyampaiannya, Fauzan juga mengatakan bahwa para lulusan memiliki hak untuk sukses. Tetapi dalam kesuksesan tersebut masih memilki tanggung jawab, yaitu tetap berbakti kepada orang tua. “Selalu minta doa dan restu orang tua saudara di berbagai tujuan dan mimpi. Smeoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam setiap rencana-rencana saudara,” tuturnya mengakhiri. (wil)