Penghargaan Dinas Perpustakaan Kepada UMM Pres (Foto : Istimewa) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak bosan-bosan meraih berbagai prestasi. Baik itu dari kalangan mahasiswa, dosen, prodi, fakultas, bahkan juga unit pelaksana teknis (UPT). Terbaru, UPT Penerbitan Buku UMM Press sukses meraih penghargaan sebagai penerbitan buku paling aktif yang berikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi bagi penerbit yang tertib menyerahkan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) Jatim tahun 2023. Penyerahan Penghargaan itu diberikan pada 27 November lalu di Hotel Samator Surabaya.
Direktur UMM Press, Novin Farid Setyo Wibowo, S.Sos., M.Si. mengaku sangat gembira atas penghargaan yang merek raih. Penghargaan tersebut juga tidak luput dari hasil kerja keras para tim serta hasil inovasi-inovasi yang telah dibuat. Mulai dari melakukan design layout yang lebih modern dan melakukan penerbitan tidak hanya dengan buku fisik namun juga buku digital (E-Book).
Baca juga : Konferensi Internasional FPP UMM Beri Solusi SDGs Bidang Pangan
“UMM Press ini sudah cukup tua usianya, yakni sudah berdiri sejak 1990. Bisa dibilang UMM Press mampu bertahan di tengah situasi dimana buku saat ini minatnya semakin menurun. Setidaknya dalam setahun, kami menerbitkan lebih dari 70 judul buku secara konsisten,” ungkapnya.
Novin, pihaknya tidak hanya menerbitkan buku-buku pendamping kuliah dan buku ajar kuliah saja. Namun juga sederet buku novel, puisi, serta cerpen hasil karya mahasiswa dan dosen yang menarik. Langkah itu sebagai upaya Itu juga untuk membangun dan mendorong kreativitas sivitas akademika yang memiliki potensi dan bakat di kepenulisan.
Baca juga : Cara Mengatasi Sambaran Petir ala Dosen Teknik UMM
“Kami membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi yang ingin menerbitkan karya tulisannya. Ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin karyanya terpublikasi secara luas. Bisa karya yang santai seperti cerpen, novel fiksi, puisi, dan lain sebagainya. Tentu harus melewati seleksi untuk menentukan karya tersebut layak atau tidak. Karya yang kami terbitkan juga bukan hanya mereka yang terafiliasi dengan UMM saja, tapi juga penulis-penulis di luar UMM,” katanya.
Terakhir, Dosen Ilmu Komunikasi (Ikom) UMM tersebut berpesan kepada anak-anak muda untuk tidak bosan-bosan dalam membaca buku, mengingat bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu. Begitupun dengan menulis sebagai sarana menyalurkan kreativitas. Ia berharap UMM Press mampu maju dan go internasional di aspek publikasi buku-buku ilmiah. (*faq/wil)