Aspikom dan UMM yang mengkaji kerja sama dan pengembangan MBKM. (Foto: Haqi Humas) |
Pengembangan pendidikan bukan hanya dilakukan dalam kelas saja, kurikulum dan dasar pembelajar juga memiliki peran penting. Melihat akan hal itu, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Indonesia melangsungkan Forum Group Discussion (FGD). Adapun kali ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditunjuk sebagai tuan rumah. FGD yang dilaksanakan pada 17-18 Maret tersebut mengkaji tema “Narasi MBKM dan Proyeksi Kerjasama: Berbagi Pengalaman dan Kemitraan”.
Nasrullah, S.Sos, M.Si. selaku Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UMM berterimakasih kepada Aspikom yang telah menunjuk UMM sebagai tuan rumah. Ia melaporkan bahwa ada 150 peserta dari prodi Ilmu Komunikasi seluruh Indonesia yang turut memeriahkan. Mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun daerah yang paling banyak datang ialah kampus dari Jawa Barat (Jabar).
“Kalau saya perhatikan, ada banyak Kaprodi yang hadir ini merupakan alumni UMM, baik alumni sebagai mahasiswa maupun alumnni dosen,” ucap Nasrullah.
Sementara itu, Ketua Aspikom Dr. Muhamad Sulhan bercerita bahwa dulunya ia tidak begitu tertarik bergabung dengan Aspikom. Namun ketika diajak oleh Prof. Setia Budi, ternyata pemikirannya jadis emakin terbuka. Hal-hal menarik dan baik yang ia dapat dari Aspikom ia bagikan banyak pihak. Ia juga menilai bahwa Ilmu Komunikasi di Indonesia akan terus berkembang seiring ebrkembangnya Aspikom ini.
Selain itu kondisi, pandemi Covid-19 membawa nilai positif bagi asosiasi ini. Satu di antaranya yakni nama Aspikom yang meledak di dunia Metaverse. Hal terjadi karena setiap bulannya kowil masing-masing wilayah melangsungkan agenda minimal dua kali.
“Aspikom selalu siap dalam menghadapi perubahan zaman. Koordinasi rapi dan nilai inti juga terus dijalankan. Asosiasi ini merupakan keluarga besar dan saya ucapkan selamat datang di keluarga Aspikom bagi teman-teman yang baru,” sambutnya.
Di sisi lain, Prof. Dr. Muslimin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM menyampaikan bahwa pihaknya akan mengesahkan capaian pembelajaran lulusan (CPL) dan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya,ada tiga aspek yang harus dipahami ketika menjadi seorang dosen atau pengajar. Ketiganya adalah visi dan misi prodi, CPL yang -ditetapkan prodi, serta memahami profil-profil lulusannya.
Lebih lanjut, Muslimin menilai bahwa tema yang dikaji dalam agenda itu dapat menjadi titik penting dalam pengembangan Ilmu Komunikasi di masa depan. Begitupun dengan MBKM yang kini sudah menjadi standar nasional dalam pelaksanaan pendidikan tinggi.
“Samuel Huntington berkata bahwa jika ingin menjadi profesional paling ada tiga syarat yang harus dipenuhi. Keahlian unik, tangung jawab sosial tinggi serta kebersamaan dalam suatu wadah. Dan saya yakin ketiganya bisa didapatkan di Aspikom Indonesia ini sehingga mampu mempererat kekeluargaan kita semua,” pungkasnya. (haq/wil)