Baitul Arqam UMM Kaji Tuntunan Hidup yang Baik

Author : Humas | Selasa, 19 April 2022 07:33 WIB
Keseruan Baitul Arqam UMM yang mengkaji tentang tuntunan hidup yang baik. (Foto: Syifa Humas)

Dalam hidup manusia diharuskan untuk belajar dan mendalami ilmu agama. Bukan tanpa sebab, dua hal tersebut akan menuntun manusia ke jalan hidup yang baik dan benar. Begitulah kata Dr. Abdul Haris, M.A. dalam kajian Baitul Arqom dengan tema bimbingan praktis kehidupan beragama. Adapun acara tersebut berlangsung di Teater Dome UMM pada Sabtu (14/4) lalu.

Lebih lanjut, Haris sapaan akrabnya menjelaskan bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia, Allah SWT telah memberikan perangkat hidup yang lengkap. Perangkat tersebut berupa anggota tubuh yang tiada duanya. Selain itu, untuk membantu kehidupan manusia di dunia Allah SWT juga menurunkan empat petunjuk berupa insting, indera, akal, dan agama.

“Masing-masing petunjuk memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Pertama, insting digunakan agar manusia memahami apa yang ia inginkan. Misalnya lapar, kelelahan, dalam bahaya dan lain-lain. Sementara itu indra digunakan untuk membedakan sesuatu yang baik atau buruk bagi tubuh, misalnya makanan beracun. Berlanjut ke akal yang bisa digunakan untuk berpikir. Terakhir adapula agama yang akan menjadi rambu-rambu untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,” ungkap Ketua Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam itu.

Dalam perkembangannya, akal dan agama harus diasah. Oleh karena itu, Haris mengatakan bahwa manusia harus terus belajar dan mempelajari ilmu agama. Jika manusia tidak mengembangkan dua petunjuk tersebut, maka hidupnya akan menjadi sulit. “Manusia akan kesusahan dalam menjalani kehidupan karena kita tidak mempelajarinya dengan baik. Padahal Allah SWT telah memberikan berbagai petunjuk kehidupan di dalam Alquran,” kata Haris mengakhiri.

Di sisi lain, dalam acara tersebut Dr. Mursidi, MM. menyampaikan materi mengenai Muhammadiyah sebagai gerakan dan organisasi Islam. Pendirian muhammadiyah sendiri di dasarkan pada Alquran surat Al-Imran ayat 104. Surat tersebut berbunyi ‘”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

“Melalui surat tersebut, kita sebagai masyarakat Muhammadiyah diharuskan untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kalau berbuat baik itu hal yang mudah, kita tinggal beramal maupun menjalankan perintah Allah SWT. Hal yang sulit itu adalah mencegah kemungkaran. Selemah-lemahnya iman seseorang adalah mencegah kemungkaran di dalam hati,” tandasnya. (syi/wil)

 

Penulis: Syifa Dzahabiyyah | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image