Fasya Tiara Meilenia, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto Istimewa) |
Kuliah keluar negeri merupakan impian bagi banyak mahasiswa di Indonesia. Tidak hanya memuaskan secara akademik saja, tetapi juga memupuk pertumbuhan jati diri. Seperti yang disampaikan oleh Fasya Tiara Meilenia, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil terbang Liverpool melalui program IISMA. Ia juga berbagi pengalaman menariknya selama satu semester belajar di University Of Liverpool dalam UMM Talks, 11 Agustus lalu.
Faye bercerita, tidaklah mudah untuk bisa mendapatkan Beasiswa IISMA ke Kota Liverpool. Apalagi Inggris merupakan negara kedua paling banyak diminati oleh mahasiswa seluruh dunia untuk exchange. Semua berawal dari semangat Faye dengan program luar negeri. Dimulai dengan ikut Virtual Singapore Polytechnic (VSP) di akhir tahun 2021. Ternyata, pengalamannya sukses menjadi kandidat terpilih untuk mengikuti student exchange IISMA.
Baca Juga : Upaya Capai SDGs dan Jaga Lingkungan, Begini Kiat Dosen UMM Olah Limbah
Menariknya, di Liverpool, ia tidak mengambil studi yang berhubungan dengan jurusannya. Ia malah mengambil Kriminologi dan Musik, sehingga ia lebih banyak belajar tentang dua hal itu. Meski begitu, ia beruntung dibekali skill public speaking dan diskusi mumpuni dari UMM. Jadi, ia tidak kaget saat mengikuti pembelajaran di Inggris yang banyak berdiskusi dan aktif.
Anak sulung itu mengaku terkendala dalam aspek komunikasi dengan masyarakat sekitar. Meski bahasa Inggrisnya cukup mumpuni, namun aksen dan campuran bahasa lokal membuatnya sempat kikuk. “Bahasa yang dipakai adalah campuran dari Inggris british dan bahasa asli penduduk Liverpool. Jadi cukup susah memahaminya, namun hal itu saya jadikan sebagai tantangan untuk berkembang,” tegasnya.
Pilihannya untuk ke Liverpool bukan tanpa alasan. Ia yang menyukai film tentu ingin mengunjungi berbagai latar tempat yang biasa digunakan untuk film-film internasional. Misalnya saja Castile yang ada di kota Wales, museum yang ada di kota Chester dan beberapa tempat berbau seni serta barang bersejarah negara Inggris.
“Kebetulan banyak tempat di Liverpool yang memang memiliki suasana pas untuk membaca. Jadi saya aktif mengunjungi berbagai lokasi mumpun ada kesempatan,” tegasnya.
Menurutnya, belajar keluar negeri membuatnya menemukan sisi lain dari dirinya. Ia bisa lebih bisa terbuka dengan orang lain dan menerima pendapat berbeda. Ia juga paham bahwa dia bukan pemegang satu-satunya kebenaran.
“Jangan pernah malas untuk mencari informasi dan juga belajar hal baru. Kesempatan emas hanya bisa datang bagi kita yang menjemput bukan datang secara tiba-tiba,”pungkasnya. (Ri/Wil)