Founder AYE.CO saat memaparkan rancangan bisnis dalam acara Kickstar yang diselenggarakan BEM-U UMM. |
MENJADI pengusaha dengan omzet puluhan juta tak harus menunggu usia senja. Asalkan berjiwa kreatif, jadi pengusaha muda bukan mimpi belaka. Virus kreatif dalam berwirausaha inilah yang disebarkan founder Aye & Co, Audrio Susanto dan CEO Etha.us, Eduardus Adityo pada seminar “Saatnya Ubah Inspirasi Jadi Kreasi” oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (3/5) di Auditorium UMM.
Pada kesempatan ini, mahasiswa yang hadir dibekali ilmu memulai wirausaha dan bertahan di tengah banyaknya pesaing. Audrio mengungkapkan, di era serba digital dewasa ini, promoting and sharing melalui media sosial menjadi hal yang mutlak dilakukan pengusaha. “Promoting and sharing zaman sekarang jauh lebih mudah. Maksimalkan gadget yang kita punya. Promosi lewat media sosial, website, dan majalah,” terang pengusaha muda berkacamata ini.
Selain promosi melalui media sosial, cara ampuh untuk mengenalkan produk dan merek adalah dengan mengikuti berbagai even. Audrio juga membagi tips bertahan di tengah banyaknya pesaing. “Jangan pernah puas, terbukalah pada kritik, cari masalah dan susun problem solving, hargai kerja dan kreasi orang lain, jangan plagiat,” tutur Audrio.
Sementara itu, Eduardus yang telah dikenal dengan bisnis clothing bermerek Elhaus ini lebih menekankan pentingnya relasi dan wawasan yang luas dalam berwirausaha. “Pendidikan tinggi atau rendah memang bukan faktor utama penentu kesuksesan pengusaha. Tapi, dengan pendidikan, kalian akan memiliki wawasan yang luas. Selain itu, jalin relasi dengan banyak orang, ini akan memudahkan proses kalian merintis usaha,” ujar Eduardus membagi pengalaman.
Presiden BEM UMM, Faiz Mirwan Hamid mengungkapkan, seminar ini merupakan rangkaian puncak dari program kerja BEM. Selain seminar nasional, kegiatan bertajuk Education Fair ini diawali dengan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh 20 mahasiswa dari 10 fakultas. Pengabdian dilakukan dengan menjalankan beberapa kegiatan pendampingan di desa Ngantang, kabupaten Malang, seperti penyuluhan pola hidup sehat, budidaya pertanian dan peternakan, serta edukasi ke sekolah-sekolah.
Rangkaian kedua yang seminar kewirausahaan yang berkolaborasi dengan Nescafe ini. Lantas, sebagai bentuk aplikasi, rangkaian ketiga sekaligus puncak yakni panggung Malam Budaya yang akan digelar pada Senin hingga Selasa (15-16/5) mendatang. Gelaran ini akan menampilkan kesenian khas daerah yang juga dilengkapi dengan bazar. Di sini, peserta seminar kewirausahaan bisa mengaplikasikan ilmunya dengan menjual ide mempraktikkan ide bisnisnya pada stan-stan yang tersedia. Ide-ide bisnis terbaik akan mendapatkan kucuran dana untuk mengembangkan usahanya senilai 50 juta.
“Harapannya, peserta seminar mampu meningkatkan kreativitas dan membuat konsep bisnis inovatif mengingat lapangan pekerjaan yang sangat sulit. Mahasiswa harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain,” ujar Faiz yang merupakan mahasiswa prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 2013 ini. (ich/han)