BEM Psikologi UMM Dukung Malang Kota Layak Anak

Author : Humas | Minggu, 15 Mei 2016 09:35 WIB

PROGRAM pemerintah Kota Malang untuk menjadikan Malang sebagai Kota Layak Anak menginisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi mengadakan seminar nasional bertajuk “Sex Education for Child: Sudah Siapkah Anak-anak Anda Menghadapi Ancaman Bahaya Kekerasan Seks?”. Kegiatan ini diadakan di Auditorium UMM, Sabtu (14/5).

Seminar nasional mengundang beberapa pakar sebagai narasumber, yakni psikolog anak Dr Iswinarti, pakar sosiologi Muhammad Hayat, wakil ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Winny Isnaeni, serta perwakilan Satreskrim Polres Kota Malang Bripka Evi Andriani dan Bripka Marwida.

“Malang punya program untuk menjadi Kota Layak Anak. Selain itu, sekarang sedang marak kasus kekerasan seksual di Indonesia. Seminar ini diadakan untuk memberikan edukasi pada anak sejak dini. Kami bekerja sama juga dengan pihak Pemkot, agar kita bisa terhindar dari peristiwa-peristiwa tersebut,” beber Rifqi Naufal Azri, ketua pelaksana kegiatan.

Bripka Marwida mengatakan, kendala yang dihadapi Polres Kota Malang saat ini adalah modus baru para pelaku kejahatan seks. Dalam paparannya, ia membeberkan bahwa pelaku kejahatan seksual dewasa memaanfaatkan anak di bawah 18 tahun untuk melakukan tindak pidana.

“Edukasi seks pada anak memang masih menjadi hal yang tabu di Indonesia, padahal sejatinya ini sangat penting. Oleh karena itu, tanamkan hal yang sederhana, misalnya dengan mengajarkan pada anak untuk mencintai tubuhnya sendiri. Katakan pada anak mana bagian tubuh yang boleh disentuh oleh orang lain dan tidak,” urainya.

Menurut Winny Isnaeny, kesejahteraan anak wajib dipenuhi. Salah satunya dengan cara tidak memisahkan anak dengan keluarga. “Salah satu anak yang beresiko adalah anak yang terpisah dari keluarganya, misalnya anak yang orangtuanya menjadi TKI. Pendidikan orangtua yang rendah dan kemiskinan menjadi mata rantai yang menyebabkan anak di bawah 18 tahun menjadi pelaku kejahatan seksual,” paparnya.

Selain itu, Hayat mengungkapkan, ada empat lembaga yang berperan penting terhadap pembentukan fungsi sosial anak, yakni keluarga, teman bermain, sekolah, dan masyarakat. Saat ini, menurutnya, keempat lembaga tersebut mengalami pelemahan fungsi sosial, sehingga berdampak pada perkembangan sosial anak yang keliru.

Sementara itu, Iswinarti mengingatkan, seminar yang sudah banyak digelar harus dibarengi dengan langkah nyata untuk mengajarkan pendidikan seks sejak dini tersebut. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum kekerasan seksual menjadi endemik seperti narkoba, mahasiswa psikologi atau siapapun juga, saya rasa sudah bisa melakukan edukasi seksual untuk anak dimulai dengan cara yang sederhana dari orang-orang terdekat,” jelas kepala program studi psikologi Profesi UMM ini.

Dalam seminar ini, BEM Fakultas Psikologi juga menyuarakan penuh dukungannya terhadap program Malang Kota Layak Anak dengan dibacakannya deklarasi oleh wakil gubernur mahasiswa, Jainal Ilmi. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image