Adalah Ino Ardiansyah, Matsna Wilda Muqorona dan Fariskha Yulfa Nurahma, satu tim ciptakan langkah cegah kekerasan seksual (Foto : Rosihan Humas) |
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)telurkan tiga cara untuk mengurangi perilaku pelecehan. Ide cemerlang ini berhasil mengantar tiga mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM itu meraih juara esai tingkat internasional dalam International Scientific Competition Hilarius 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM) September lalu.
Adalah Ino Ardiansyah, Matsna Wilda Muqorona dan Fariskha Yulfa Nurahma yang saling bahu membahu untuk mengharumkan nama kampus. Mereka mengusung esai berjudul “Strategy to Management Sexual Harassment among Adolescence”. Fino, selaku ketua tim menyampaikan bahwa pemikiran dalam mengatasi pelecehan seksual ini berdasarkan sederet pelecehan seksual teman sebaya semakin lazim. Baik itu kontak maupun non-kontak yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Belajar sambil Bermain, Kampus Mengajar dan Mobil Kaca UMM Ajak Siswa Jadi Kreator
“Rata-rata korban kekerasan seksual umumnya perempuan dan pelaku kekerasan seksual kebanyakan laki-laki. Namun persepsi tersebut mengakibatkan korban kekerasan seksual hanya pada perempuan. Padahal kenyataannya pelecehan ini tidak hanya terjadi perempuan, namun juga terjadi pada laki-laki,” ungkapnya
Ia menjabarkan terkait tiga strategi yang perlu dilakukan dalam mengurangi fenomena itu. Di antaranya, pencegahan, edukasi dan intervensi perilaku penyimpangan. Semua itu bisa diterapkan di pembelajaran perguruan tinggi maupun sekolah. Bahkan juga bisa dimasukkan dalam kurikulum untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik.
“Strategi tersebut perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan agar dapat diimplementasikan,” terangnya.
Dalam mengerjakan esai, mereka bukan tanpa tantangan. Apalagi lomba ini berada di level internasional. Mereka harus benar-benar serius untuk mengasah bahasa inggris, salah satunya saat proses diskusid an memahami berbagai literatur. Namun ia mengartikan tantangan tersebut sebagai proses pembelajaran agar kelak bisa menjadi manusia yang berkualitas.
Baca Juga : Buka Posko, Psikologi UMM Terjunkan 74 Relawan Atasi Trauma Korban Kanjuruhan
Bukan kali pertama Fino mengikuti lomba. Sebelumnya ia pernah mendapatkan medali perunggu di ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair dan medali emas di Youth International Science Fair 2022. Ia bersyukur kuliah di UMM karena segudang prestasi yang ia raih. Utamanya Lembaga Semi Otonom (LSO) KIM HIPOTALAMUS yang ia ikuti sejak menjadi mahasiswa baru.
“Dari KIM HIPOTALAMUS UMM, saya merasa minat dan potensi saya terwadahi. Apalagi di sana juga diajari bagaimana belajar cara menulis materi karya tulis ilmiah, riset secara komprehensif dan belajar public speaking untuk mempresentasikan hasil tulisan atau riset yang telah dilaksanakan,” tuturnya.
Terakhir, ia sangat berharap ide dari esai yang telah dibuat bisa diaplikasikan oleh pemerintah maupun pihak terkait agar Indonesia bisa terbebas dari pelecehan seksual. Apalagi saat ini banyak kasus pelecehan yang terjadi di institusi pendidikan. (ros/wil)