Penghargaan Anugerah Inovasi Nasional dalam bidang Ekonomi Digital Oleh Kepala Divisi Sistem Informasi Biro Informasi Komunikasi UMM (Foto: Istimewa). |
Universitas Muhammadiyah Malang selalu menjadi langganan penerima penghargaan di berbagai kompetisi. Mulai dari kementerian, dunia usaha dunia industri, serta dari lembaga-lembaga milik persyarikatan Muhammadiyah. Adalah Aminudin, S.Kom., M.Cs. Kepala Divisi Sistem Informasi Biro Informasi Komunikasi UMM yang memperoleh penghargaan Anugerah Inovasi Nasional dalam bidang Ekonomi Digital. Penghargaan tersebut didapatkan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta, 13 Desember lalu.
Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada penerima hibah Matching Fund 2023 dengan indikator keberhasilan yang cukup ketat. Yakni dengan memperhatikan kebermanfaatan program yang dikembangkan ini dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas. Aminudin bersama timnya sukses mengembangkan Aplikasi pembelajaran Al-Qur’an yakni Ngaji.AI.
Baca juga : Viral Penyakit Pneumonia Mycoplasma, Ini Penjelasan Pakar UMM
“Indikator utama dalam pemberian penghargaan ini yaitu kebermanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat. Aplikasi kami yang bernama Ngaji.AI ini bisa diunduh di PlayStore dan bisa digunakan oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa,” jelasnya
Pemberian penghargaan tersebut tidak lepas dari kontribusi Aminudin yang menjadi ketua peneliti dalam proyek Aplikasi Ngaji.AI. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dapat mendeteksi kebenaran pelafalan alquran dengan menggunakan suara. Latar belakang dikembangkannya aplikasi itu adalah kebutuhan pembelajaran Alquran yang susah saat masa pandemi beberapa waktu lalu. Apalagi masyarakat tidak dibolehkan keluar rumah unutk menekan angka penularan.
“Mekanisme penggunaan aplikasi Ngaji.AI ini mudah. Jadi tinggal membaca ayat dan nantinya aplikasi itu bisa mendeteksi dan membenarkan pelafalan, mulai dari panjang pendek harakat, hukum bacaan atau tajwid, hingga pelafalan huruf hijaiyahnya. Inovasi tersebut juga menjadi salah satu keunggulan aplikasi pembelajaran Al-quran ini dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi yang lain,” ungkapnya.
Baca juga : Pengemis Menjamur, Dosen UMM Sebut Pemberi Perlu Diberi Sanksi
Setidaknya sudah terdapat ribuan pengguna aplikasi tersebut yang sudah menikmati kebermanfaatan dari adanya inovasi Ngaji.AI itu. Pria yang memiliki hobi bulutangkis tersebut berharap bahwa dengan aplikasi Ngaji.AI, masyarakat dapat lebih intens dalam mempelajari Al-quran secara mandiri. Namun juga tidak lupa untuk belajar langsung ke orang yang ahli.
“Aplikasi ini adalah alat penunjang dalam pembelajaran Alquran. Kami tentu terus mengembangkan fungsi Ngaji.AI ke berbagai hal lain. Utamanya bagi mereka yang waktunya dihabiskan di perangkat digital,” pungkasnya. (faq/wil)