Budaya Unggul Jadi Akselerasi Kualitas UMM dari Generasi ke Generasi

Author : Humas | Sabtu, 26 Mei 2018 13:46 WIB
 

Hati yang gembira melahirkan pikiran-pikiran yang besar.Dari sinilah kekuatan yang membangun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) muncul. Dirintis sejak tahun 1964, UMM terus melaksanakan akselerasi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.

Imam Suprayogo, generasi perintis yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor di UMM mulai tahun 1975-1996 menyampaikan, bahwa  semangat keikhlasan menjadi fondasi kokoh yang menguatkan UMM.

“Tatkala Bismillah ada dalam hati, maka sidiq dan amanah serta fatonah akan menyertai dan Insyallah akan sukses mempertahankan budaya unggul,”urainya pada Dialog Lintas Generasi “Mempertahankan Budaya Unggul “ di Dome UMM, (26/5).

Menambahkan paparan Imam, Wakil Rektor II UMM Nazaruddin Malik menyampaikan, bahwa ada satu ciri khas yang menonjol dari kampus putih ini yaitu bagaimana UMM memadukan nilai tauhid nilai kemanusiaan. Hal ini diterjemahkan dalam upaya UMM mempertahankan budaya unggulnya dan terus mengembangkan manajemen yang kuat dari generasi ke generasi.

“Sehingga ini melahirkan orang-orang yang tangguh sampai generasi milenialnya dan generasi berikutnya dapat menjadi pilar penopang yang berkelanjutan,”tambahnya.

Lebih lanjut Nazar menegaskan bahwa konsolidasi menjadi hal lain yang sangat berpengaruh dalam membangun komitmen kebersamaan agar apa yang menjadi cita-cita bersama dapat segera tercapai. Konsolidasi ini mencoba memformat SDM agar mempercrpat akselerasi lebih dari yang dibutuhkan agar mencapai tujuan yang diinginkan.

“Dalam waktu tiga tahun, antara 1983-1986 terjadi akselerasi yang sangat cepat. Ini berulang di juga di tahun 19986-1990. Mestinya kita dapat mewujudkan nilai-nilai Islam dalam nilai-nilai manajemen untuk mempercepat akselerasi kemajuan seperti saat ini,” katanya.

Nazarkan menambahkan, dalam emmpertahankan budaya unggul bagaimama caranya menyambung yang diyakini oleh generasi terdahulu, agar mampu diterjemahkan dari masa ke masa sampai dengan generasi terakhir di UMM ini.

“Seperti yang didengungkan para founding father terus jaga kekompakan dan merapatkan barisan agar kepemimpinan yang amanah dan fatonah terwujud dan jika nanti UMM generasi pendahulunya sudah tidak ada lagi, UMM tetap ada,”tandasnya.

Sementara itu Ketua PUSAT Studi Islam dan Filsafat (PSIF) Pradana Boy ZTF menyampaikan bahwa dalam membangun kekuatan dunia di berbagai masa, ilmu menjadi hal utama yang wajib menjadi fokus. Ia mencontohkan saat dunia pernah dikuasai oleh tiga kekuatas besar pada masanya, yakni Romawi, Eropa dan Amerika.

“Kekuatan dunia itu tidak mungkin dibangun kalau tidak dibangun di atas ilmu,” tegasnya.

Karenanya Boy berharap UMM ke depannya dapat menjadi semakin besar, bukan hanya secara fisik namun juga secara khusus dalam pemikiran tertentu.

“Jadi orang fanatik ke UMM karena memang ada sesuatu yg dicari disini,”pungkasnya.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image