Cetak Profesional, Kelas Unggas UMM Berangkatkan Peserta ke Pelaku Industri
Author : Humas | Senin, 27 September 2021 10:07 WIB
|
Mahasiswa UMM yang berkesempatan magang untuk mengetahui proses produksi unggas. (Foto: Istimewa) |
Kelas Profesional Unggas Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memberangkatkan 40 mahasiswanya untuk mengikuti magang profesi ke beberapa Dunia Industri (DUDI). Adapun pemberangkatan ini dimulai sejak 10 September lalu dan berlangsung selama enam bulan ke depan. Program ini menjadi bentuk komitmen UMM dalam menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di samping itu juga bertujuan untuk menghasilkan alumni yang mempunyai kompetensi di bidang farm ayam petelur pullet dan layer.
Koordinator Kelas Profesi, Dr. Ir. Abdul Malik, MP. IPU. mengatakan bahwa ada beberapa perbedaan antara magang pertama dengan yang kedua. Pada magang kali ini, para mahasiswa akan berada di lokasi industri selama enam bulan. “Kalau magang pertama dulu kan hanya tiga bulan. Untuk yang kedua ini akan berlangsung lebih lama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Malik menuturkan bahwa angkatan ini akan mendapatkan spesialisasi keahlian yang lebih banyak. Mereka diharapkan bisa memahami keahlian di bidang pengelolaan farm pullet (pembesaran ayam petelur) sistem close house dan keahlian di bidang manajerial farm ayam petelur layer (produksi telur). “Jadi sepulang dari magang, mahasiswa diharapkan sudah memiliki dua kompetensi keahlian sehingga mereka bisa menjadi lebih kompetitif saat memasuki dunia kerja nanti,” ungkapnya.
Di sisi lain, Chief Executive Officer (CEO) PT Jatinom Indah Farm, Sigit Prastyo, SE. mengatakan bahwa pihaknya sudah siap menerima dan memperkuat kegiatan magang keals profesional unggas UMM. Mereka sudah menyiapkan sembilan lokasi dengan 20 kandang close house. Setengahnya akan digunakan untuk pembesaran ayam pullet, sementara yang lainnya untuk kandnag layer.
Menurutnya, dengan mengikuti kegiatan magang ini, mahasiswa dapat langsung mengetahui bagaimana memanajemen pemeliharaan ayam. Tidak hanya secara teori saja, tapi juga langsung mengetahuinya di dunia nyata. “Para mahasiswa bisa belajar bagaimana berinteraksi, baik dengan karyawan lain maupun lingkungan masyarakat peternakan,” ujar Sigit.
Terpisah, Apriliana Devi Agraini, S.Pt, M.Sc. selaku koordinator magang menjelaskan bahwa jadwal pemberangkatan serta penempatannya akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak PT. Jatinom. Kedatangan mahasiswa akan disesuaikan dengan jadwal kedatangan ayam yang akan diurus. Dengan demikian, mereka akan bisa langsung dilibatkan sejak persiapan kandang, biosecurity serta manajemen produksi lanjutan.
“Model penjadwalan seperti ini akan memudahkan mahasiswa dalam menyerap materi magang. Di samping itu juga mereka mampu mendapatkan kemampuan yang lebih lengkap dan siap menghadapi duni kerja nantinya. Program magang ini dijadwalkan akan selesai pada Maret 2022 nanti,” tambahnya.
Terakhir, Suciyanti Fira, salah satu mahasiswa kelas unggas menyebutkan bahwa selama mengikuti program tersebut ia mendapatkan beragam pengalaman dan kemampuan. Padahal ia baru melaksanakan program magang selama delapan hari. “Ketika nanti masuk di dunia kerja, saya rasa kami tidak perlu lagi mengikuti training berkat program ini. Pengetahuan terkait persiapan kandang hingga cara mengaturnya sudah kami pahami ketika menyelesaikan magang nantinya,” pungkasnya mengakhiri. (*)
Shared:
Komentar