Berkarya tanpa batas adalah visi hidup yang tepat bagi Moh. Kholilurrahman Jailani. Menjadi mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM,) membuatnya peka terhadap situasi yang kerap dialami mahasiswa seangkatannya, terutama yang terkait bidang Bahasa Inggris.
“Kami minim praktek untuk mata kuliah interview. Padahal saya lihat yang memiliki masalah saat interview begitu banyak. Tidak hanya mahasiswa tetapi juga masyarakat,” ungkap Mamang panggilan akrab Kholilurrahman saat ditemui Senin (2/7).
Kegelisahan ini diakui Mamang, ia rasakan sejak masih berada di semester 4. Ia pun mencoba merumuskan sebuah ide untuk membuat sebuah aplikasi dan menuangkan ide tersebut dalam Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM GT). Sayangnya, keberuntungan masih belum berpihak saat itu. Mamang tidak lolos seleksi.
Kegagalan ini tak lantas membuat Mamang berputus asa. Ia pun melanjutkan gagasan tersebut dengan dibantu tiga orang mahasiswa dari Teknik Informatika Fakultas Teknik UMM yakni Ahmad Hamdani, Amruzi Nugrahadiawan, dan Syauqi Hidayatul Hakim. Aplikasi yang diberi nama Virtual Reality System tersebut akhirnya terwujud.
Yang istimewa, alat ini tidak hanya dapat dipergunakan bagi mahasiswa Prodi Bahasa Inggris tetapi juga masyarakat umum. “Alat ini tercetus untuk mempermudah mahasiswa Bahasa Inggris menjawab interview. Bisa juga berguna bagi masyarakat umum yang hendak melamar kerja,” kata Mamang.
Dalam pengoperasiannya, aplikasi ini memerlukan alat bantu VR Glasses yang dapat dibeli secara online mulai dari kisaran harga Rp 50.000-Rp 300.000. Penggunaannya juga cukup mudah. Hanya dengan mendownload aplikasi Virtual Reality System di Play Store, kemudian menyambungkan dengan alat bantu VR Glasses, secara otomatis pada layar VR Glasses pengguna seolah-olah sedang berada di sebuah ruang interview dengan seorang inteviewer.
Sang interviewer akan mengajukan beberapa pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab akan mendapat skor tertentu. Skor muncul sesuai dengan penilaian keakuratan pronunciation dan intonasi pengguna.
Dalam aplikasi ini juga terdapat tiga sesi interview mengenai pengetahuan diri, perusahaan, dan loyalitas kerja. Semua pertanyaan layaknya interview pada umumnya, seperti apa yang biasa digunakan di berbagai perusahaan dan instansi.
“Masing-masing pertanyaan bernilai 10, jika jawaban kurang jelas maka bernilai 5, dan apabila tidak menjawab bernilai 0. Waktu yang diberikan untuk menjawab sebuah soal adalah 30 detik,” tandasnya.
Dibuat dengan disain istimewa, aplikasi ini sangat ramah bagi pemilik android. Saat ini, Mamang yang asli Pamekasan ini tengah gencar memperkenalkan aplikasi buatannya. Ia juga berencana segera memasukkan aplikasi ini di Play Store.
“Sehingga dapat didownload dan bermanfat bagi siapa saja yang membutuhkan,” (apn/sil)