Rapat DGB UMM membahas mengenai hilirisasi inovasi (Foto: Two Bagus/ Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menelurkan beragam inovasi dan rancangan produk yang dibuat oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam rangka mendekatkan inovasi dan rancangan produk penelitian tersebut ke masyarakat, Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Mumammadiyah Malang (UMM) adakan lokakarya. Acara tersebut berlangsung di Ruang Sidang Rektor pada Selasa (30/03).
Ketua DGB UMM, Prof. Dr. Wahyu Widodo, M.S., mengatakan fokus pembahasan pada lokakarya tersebut adalah bagaimana proses hilirisasi teknologi dan inovasi UMM dapat diterapkan ke masyarakat luas. Dalam lokakarya tersebut juga membahas mengenai kebijakan, strategi dari program hilirisasi ini. Sealin itu juga mengkaji teknis pelaksanaan agar bisa berjalan dengan semestinya.
Baca juga : Undang Alumni dan Mahasiswa Berprestasi, UMM Gelar Talkshow Student Day
“Sebagai lembaga yang memberi saran kepada rektor, DGB UMM kini telah memfokuskan diri untuk membahas program hilirisasi. Lokakarya ini akan dilakukan selama sebulan ke depan. Salah satu alasannya adalah proses hilirisasi inovasi yang menurutnya kurang optimal. Padahal UMM memiliki segudang ide untuk berkontribusi bagi masyarakat,” ujar dosen kelahiran Trenggalek tersebut.
Lebih lanjut, Wahyu kembali bercerita bahwa banyak inovasi yang bisa di hilirisasi ke masyarakat. Produk tersebut bisa berupa prototipe maupun rekayasa teknologi. Regulasi sistem juga bisa menjadi terobosan yang bagus sebagai bentuk pengabdian. Produk-produk tersebut tidak hanya dari pemikiran dosen saja, tapi juga bisa dari ide kreatif para mahasiswa. “Karena ada beragam inovasi dan produk penelitian tersebut, kami membagi tujuan hilirisasi menjadi dua yaitu komersial dan non komersial,” jelas Wahyu.
Baca juga : Hadir di Wisuda, Bupati Pasuruan Bagikan Kisah Suksesnya
Ia berharap setelah kebijakan-kebijakan terkait program hilirisasi ini selesai dibuat, akan semakin banyak inovasi yang yang diterapkan pada masyarakat. Wahyu juga berharap agar kebijakan ini nantinya akan berjalan secara berkelanjutan. Tidak hanya berhenti dan aktif saat program ini dimulai, tapi juga harus ada kegiatan lebih lanjut agar proses hilirisasi bisa berjalan dengan baik.
“Kebijakan ini nantinya bisa semakin mendorong para akademisi di UMM untuk meningkatkan berbagai inovasi terbarukan. Tentu saja dengan aturana yang jelas dan terstruktur. Jadi masyarakat bisa menikmati hasilnya sehingga terciptalah masyarakat yang sejahtera,” pungkas Wahyu di akhir sesi wawancara. (syi/wil)