Dihelat di UMM, ME Awards Diikuti 3500 Siswa Muhammadiyah se-Indonesia

Author : Humas | Sabtu, 30 April 2016 17:58 WIB

MAJELIS Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Muhammadiyah Education Awards 2016. Ajang tahunan yang berisi konferensi pendidikan dan olimpiade ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (30/4).

      Beberapa narasumber yang hadir pada kegiatan ini yaitu Chairman Institute of Democratization Through Science and Technology Prof Dr Ing Ilham Habibie, Konsulat Jenderal Amerika Serikat Heather Variava, serta pengamat Muhammadiyah dari National University of Singapore, Dr Azhar Ibrahim Alwee. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Haedar Nashir bersama sejumlah tokoh Muhammadiyah lainnya juga turut menjadi pembicara pada kegiatan konferensi.

      ME Awards diikuti 3500 peserta dari berbagai sekolah Muhammadiyah se-Indonesia. Untuk olimpiade, mata pelajaran yang dilombakan yaitu bidang studi Sains, Matematika, serta Islam dan Kemuhammadiyahan (Ismu) untuk tingkat SD/MI. Sementara untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/MA yang dilombakan yaitu Fisika, Matematika dan Ismu.

      Selain mata pelajatan, juga diadakan lomba robotika nasioanl mulai dari jenjang SD/MI hingga SMA/MA. Lomba ini diikuti 81 tim SD/MI kategori robotika Line Tracer, 33 tim SD/MI kategori robotika Maze Solving, 24 tim SMP/MTs kategori robotika Maze Solving dan 20 tim jenjang SMA/SMK kategori robotika Maze Solving.

      Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu'ti mengatakan, ME Awards merupakan perhelatan nasional yang sangat inspiratif dan strategis, terlebih untuk membangkitkan pendidikan dan membangun cita-cita generasi muda. “Diharapkan, para peserta ME Awards bisa menjadi generasi unggul yang menasional, bahkan mendunia,” paparnya.

      Lebih dari itu, Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim menilai, ME Awards merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam memproyeksikan peradaban baru bagi terwujudnya kejayaan Islam. Saad mencontohkan the golden age of moslem history dari abad ketiga hingga kedelapan hijriyah yang ditopang oleh akselerasi ilmu pengetahuan integratif-teologis.

      Sementara itu pada sesi konferensi, Ilham Habibie menekankan, ekonomi Indonesia di masa depan harus berkembang berdasarkan pengetahuan dan inovasi. “Tidak bisa kita terus mengandalkan hanya pada sektor konsumsi maupun sumber daya alam saja,” ujar putra mantan Presiden RI BJ Habibie ini.

      Ilham Habibie menggarisbawahi pentingnya sains dan teknologi, terutama untuk perkembangan ekonomi Indonesia di masa depan. Baginya, ekonomi Indonesia harus berbasis pengetahuan, terpadu secara regional, kompetitif secara global, ekonomi terbuka, tapi tetap berpihak pada rakyat dan berkarakter “hijaubiru”. “Hijau” bermakna sadar ekologis, “Biru” merujuk pada maritim.

      Untuk itu, lanjut Ilham, ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh negara maupun dunia untuk mencapai potensi maksimal di masa depan. Di antaranya yaitu berinvestasi ke human capital, berinvestasi ke sains dan teknologi, membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan, serta meminimalkan kemiskinan.

      Rangkaian kegiatan ini diberitakan secara ekslusif oleh situs resmi PWM Jatim pwmu.co, serta dapat disaksikan secara live via steraming di televisi milik Persyarikatan Muhammadiyah tvMU dan tv.umm.ac.id. (pwmu/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image