FGD mantapkan pelaksanaan CoE UMM. (Foto: Haqi Humas) |
Pengembangan program Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak boleh berhenti dan berpuas diri. Program unggulan harus terus dimunculkan dan dipersiapkan secara matang, salah satunya Centre of Excellence (CoE) yang sudah digarap sejak lama. Hal itu disampaikan Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Centre of Excellence (CoE) pada Kamis (14/4) lalu secara luring.
Fauzan menjelaskan bahwa CoE yang sudah dimiliki berupaya mengantisipasi perpindahan minat mahasiswa yang berbeda dengan jurusannya. Menurutnya, program ini haruslah fleksibel dan harus ditingkatkan kembali kadar keberanian menciptakan inovasi. Jika hanya berdasar pada textbook semata, program pusat keunggulan dan UMM hanya akan berjalan di tempat tanpa ada perkembangan yang signifikan.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pengembangan toko buku milik UMM. Adanya hal baru tersebut tidak boleh dilihat secara parsial, namun perlu dilihat hubungannya dalam pengembangan intelektual. Selain itu, dalam beberapa bulan ke depan salah satu mitra Kampus Putih, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari Kabupaten Malang akan dijadikan sebagai pusat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis digital. Maka, pengembangan SDM dan CoE UMM harus memiliki daya ledak yang besar dengan mitra kelas internasional.
“Ada waktu di mana orang bisa mengembangkan yang ia minati. Misalnya saja ahli mesin yang mampu berbahasa Arab melalui program Pusat Keunggulan. Ini akan jadi hal yang menarik dan strategis. Tentu dalam menjalankan CoE ini harus dengan komitmen dan gerakan-gerakan nyata serta disegerakan,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Damat, M.P. selaku kepala kantor CoE UMM menjelaskan bahwa program ini membentuk serta meningkatkan mutu pendidikan universitas dan kompetensi mahasiswa. Sehingga, proses penjaminan mutu dapat mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Adapun kantor CoE bertugas memberikan layanan kampus merdeka di UMM yang salah satu tujuannya untuk menjamin kelulusan mahasiswa normal empat tahun dengan kompetensi yang mumpuni.
Selain itu, CoE setiap prodi ini juga menjadi program dalam mengimplementasikan UMM PASTI. Dalam pelaksanaan CoE, kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) tentu sangat dibutuhkan. Dengan begitu, mahasiswa dan peserta kelas Pusat Keunggulan dapat merasakan praktek kerja dan magang di perusahaan secara langsung. Tidak hanya paham teori, tapi juga menguasai prakteknya.
“Beragam CoE yang kita miliki ini tentu diharapkan bisa menjadi pusat riset dan teknologi di masa depan. Apalagi akan dibangun pusat riset dan CoE yang berlokasi di Karangploso nanti,” tandasnya. (haq/wil)
Penulis: Syarifuddin Roisul Haq | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain