Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Dalam Acara Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan (Foto : Lintang Humas) |
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. hadiri Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan, 5 Agustus 2023 lalu. Haul yang dilaksanakan di Ponpes Al Hidayah Kutorejo, Mojokerto itu juga menjadi wadah silaturahmi serta berdoa bersama untuk bangsa Indonesia agar aman dan tenteram.Acara haul itu diikuti lebih dari 157 kyai dan tokoh.
Tidak banyak orang tahu bahwa Muhadjir merupakan keturunan Kyai Ageng Basyariyah atau Raden Bagus Harun. Nenek moyang yang sama dengan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Banyak pula tokoh-tokoh nasional dan pesantren yang dilahirkan, baik itu pada masa lampau maupun sekarang. Misalnya saja Mbah Sambu Lasem, Mbah Maimun Jubair KH. Ahfas Faishol Baidlowi Lasem, hingga Gus Baha, dan lainnya.
Baca Juga : Begini Kerennya Kampung Inklusi Garapan Mahasiswa UMM
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga duduk bersama para kyai dari berbagai pesantren, termasuk kyai-kyai dari Nahdhatul Ulama (NU). Misalnya saja KH. Agus Sabuth Pranoto Projo, Gus Hadi, hingga Gus Indra dari Al-Mukarromah Madiun dan lainnya. Mereka mengobrol dan mengikuti rangkaian haul dengan khidmat.
Dalam sambutannya, Muhadjir bercerita bahwa sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk mengenal garis keluarga. Termasuk dengan cara berziarah ke berbagai makam di bulan Syuro dan juga idul fitri. Salah satu makam yang tidak pernah dilupakan adalah makam Ki Ageng Basyariyah di Sewulan.
Menurutnya, acara Haul ini menjadi upaya untuk saling merekatkan matarantai dzuriyah dan persaudaraan. Tujuannya adalah semata-mata untuk menegakkan Islam dan mengingatkan bahwa nenek moyang sebelumnya merupakan pahlawan. Maka ia mengajak para tamu dan trah untuk saling bahu membahu membangun negara kesaturan republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga : Temuan Mahasiswa UMM : 73 dari 153 UMKM Malang Belum Tersertifikasi Halal
“Garis keturunan kita merupakan para mujahid dan pejuang bangsa serta cikal bakal berkembangnya Islam di Indonesia. Maka dari itu, kita juga harus mendoakan mereka agar diterima di sisi terbaik Allah SWT,” kata Muhadjir sebelum mengajak para tamu untuk berselawat bersama.
Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Al-Hidayah KH.R. Mashadi Prawiranegara bersyukur bisa mengumpulkan banyak dzuriyah dan keluarga. Menurutnya, bersilaturahmi dan bertemu bersama keluarga menjadi hal yang sulit dilakukan di era modern. Maka, ia bersyukur bisa mengumpulkan para keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah.
“Ada Gus Sabuth, ada beberapa yang berada di militer, ada juga yang di pemerintahan. Salah satunya Pak Menteri Muhadjir yang memang terkenal sederhananya,” katanya menjelaskan.
Gus Hadi berharap haul ini bisa menjadi agenda rutin. Tidak hanya untuk ajang silaturahmi, tapi juga menjadi acara untuk mendoakan kebaikan NKRI. Menjaga kesatuan serta berdoa bersama untuk ketenteraman serta kedamaian Indonesia.
Adapun doa bersama dipimpin langsung oleh KH. Agus Sabuth Pranoto Projo. Gus Sabuth, begitu ia kerap disapa, berdoa bersama para undangan agar rakyat Indonesia selalu aman dan makmur. Mampu menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. (Wil)