Dobrak Mitos Mahasiswa Organisatoris Telat Lulus

Author : Humas | Senin, 14 September 2020 09:15 WIB
Nur Adlina Hibatul Azizi. (Foto: Humas UMM)

Nur Adlina Hibatul Azizi, atau yang akrab dipanggil Zizi, hanyalah salah satu dari sekian mahasiswa yang proses kuliahnya tak terganggu kesibukan organisasi. Zizi pun membuktikan bahwa seorang mahasiswa organisatoris pun, tak hanya bisa lulus tepat waktu, bahkan memberikan teladan bagi mahasiswa lainnya dengan menjadi wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Zizi yang diwisuda pada Senin, 14 September 2020 ini lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,98.

Berderet organisasi yang diikutinya. Di antaranya Anggota Ikatan Pelajar SEIT, Head of Rnd Economics English Club FEB UMM, Kelompok Mahasiswa Ekonomi Indonesia, Anggota Lapak Kewirausahaan FEB UMM, BEM FEB UMM, hingga komunitas teater daerah. Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, menyisihkan 1077 orang wisudawan/wisudawati yang diwisuda pada periode II ini. “Jangan takut jatuh dan terantuk karena dengan terbentur kau akan terbentuk,” demikian jargon prestasinya.

Dara kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur tak hanya aktif di berbagai organisasi. Di bidang akademik, Zizi ditunjuk sebagai Asisten Laboratorium dan Asisten Dosen untuk Mata Kuliah Perbankan Syariah. Moncernya Zizi di bidang akademik Ia aplikasikan juga di berbagai lomba di disiplin ilmu yang digelutinya. Misalnya, putri dari pasangan M. Shodi dan Siti Asiyah ini pernah memenangi perencanaan bisnis, juara konten kreatif, juara kompetisi debat, hingga menjadi Ambassador Asia School English and IT.

Baca juga: Bikin Aplikasi Penerjemah Bahasa di ASEAN

Diceritakan perempuan yang suka traveling ini, organisasi menempanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun dihiasi dengan suka dan duka. Dalam sebuah sesi wawancara misalnya, Zizi menceritakan betapa menantangnya menjadi mahasiswa organisatoris. Misalnya saat Ia aktif sebagai Ketua Departemen Advokasi BEM, yang harus menampung keluh kesah ribuan mahasiswa Fakultasnya, dengan harapan dapat diteruskan ke pihak dekanat. Meski begitu, Zizi tetap menikmati apa yang dijalaninya.

“Belum lagi banyak mahasiswa yang hobi protes soal nilai tugas. Duh, bikin pusing. Lagi asyik-asyiknya ngerjain skripsi, WhatsApp berdering. Eh, pas dibuka isinya protesan mahasiswa,” curhatnya. “Banyak orang bilang organisasi bisa menganggu perkuliahan dan bisa membuat nilai tidak sempurna. Tugas saya adalah mendobrak mitos itu,” tandasnya. Proses tak pernah mengkhianati hasil. Seminggu pasca yudisium fakultasnya, Zizi sudah mendapat banyak tawaran bekerja dari banyak pihak.

Baca juga: Tim UMM Jadi Finalis Kompetisi Bisnis Kemendikbud 2020

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, UMM telah mempersiapkan segala kebutuhannya. Termasuk mempersiapkan protokol kesehatan khusus. Di antaranya kendaraan pengantar wisudawan/wisudawati hanya 50 persen dari kapasitas maksimalnya, penumpang kendaraan tidak melebihi batas maksimal suhu tubuh 37,8 derajat, mengenakan masker selama kegiatan di kampus atau prosesi wisuda, membawa makanan dan minuman sendiri, serta mencuci tangan/pakai handsanitizer.

Selain itu, penyelenggaraan wisuda akan dilakukan secara marathon. Untuk wisuda periode II, prosesi wisuda akan diadakan secara bergelombang mulai 14 hingga 16 September. Sementara, untuk wisuda periode III diselenggarakan 19 hingga 22 Oktober. Dua periode wisuda ini untuk mengukuhkan calon wisudawan/wisudawati Program Pendidikan Doktor (S3), Program Pendidikan Magister (S2), Program Pendidikan Sarjana (S1), Program Pendidikan Diploma Tiga (D-3) dan Profesi. (can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image