Proses pengolahan permen sapi atau UMB (Foto: Istimewa) |
BAGI masyarakat awam, permen identik dengan hal manis dan menarik fisiknya. Namun tidak demikian jika permen itu untuk binatang khususnya sapi perah. Bentuknya memang tidak jauh beda dengan permen pada umumnya, namun fungsinya sangat bermanfaat untuk meningkatkan konsumsi pakan serta kualitas susu.
Produk pakan ternak inovatif ini merupakan hasil penemuan program pengabdian dua Dosen Fakultas Peternakan Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP dan Dr. Ir. Khusnul Khotimah, MM, MP. Program pengabdian ini dilakukan di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Pengabdian mereka tentang permen sapi atau dikenal dengan Urea Molases Block (UMB) adalah feed additive yang bisa diberikan kepada ternak secara langsung atau digantung. UMB ini terdiri dari bahan pakan molases tetes, urea, bekatul, dedak, bingkil kedelai, tepung, bingkil kelapa, gibs sebagai perekat, mineral dan vitamin.
Baca juga: Atlet Kempo UMM Sabet Emas di POMNAS 2019
Formula ini untuk mencukupi kebutuhan ternak khususnya ternak perah, supaya mineral vitamin dan bahan lain bisa memberikan efek positif dari pengaruh penambahan bahan-bahan ini ke dalam bahan pakan. Sehingga bisa meningkatkan konsumsi. Dengan meningkatnya konsumsi diharapkan nutrisinya terpenuhi.
“Nutrisi dan kwantitas pakan terpenuhi akan menyebabkan produksi susu meningkat. Selain kwantitas produsi susu meningkat, juga kualitas produksi susu meningkat,” ujar Asmah yang saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan UMM saat ditemui di ruangannya, Rabu (9/10).
Peningkatan kwantitas dan kualitas susu tersebut, sambung Asmah, disebabkan UMB mengandung bahan-bahan yang mampu menstimulir efektifitas enzim, meningkatkan hormonal yang bisa memacu produksi susu. Sehingga kualitas dan kwantitas susu meningkat terutama dari sisi kandungan lemak dan protein susunya.
Baca juga: Dubes Thailand di UMM, Ingin Indonesia Jadi Destinasi Utama Pelajar Thailand
UMB ini dikenal sebagai permen sapi karena dicetak dengan ukuran standar untuk memenuhi seekor sapi. Tentunya UMB ini harus diproduksi setiap hari jika peternak menginginkan meningkatkan pakan secara berlanjut. Kendala di lapangan yaitu peternak menginginkan diproduksi massal sementara peternak tinggal membeli saja.
Menariknya, ada juga UMB yang khusus untuk dijilat. Ukurannya lebih besar bisa digantung komposisinya agak berbeda. Lebih banyak pada mineral mix yang akan ditambahkan fungsinya hanya untuk menjilat. “Ibaratnya seperti sambel, berfungsi meningkatkan nafsu makan ternak tersebut,” ungkap Asmah.
Bukan hanya meningkatkan nafsu makan, dampak positif lainnya dari tambahan ini jika bahan pakan diberikan, efeknya berbeda jika dicampur dengan feed additive atau bahan yang ditambahkan ke dalam ransum yang lain. Begitu juga ketika dicampur feed additive yang lain berbeda juga. Dari tingkat pencernaan dan penyerapannya.
Baca juga: Akademisi UMM Rembuk Isu Aktual Hukum Nasional
Melalui temuan UMB ini, tandas Asmah, pengabdian ini diharapkan selain dapat meningkatkan produksi susu, lebih jauh lagi pendapatan peternak dan taraf ekonominya dapat meningkat. “Jika pendapatan peternak meningkat, akan lebih mudah peternak menggapai cita-citanya,” katanya yang banyak melakukan pengabdian ini.
Pengabdiannya ini diikuti 20 peternak yang dijadikan pioneer. Saat ini masih proses pendampingan dan observasi, apakah produk yang diberikan ke peternak, mengalami peningkatan produksi susu dan kualitasnya. Itu sebabnya produk ini masih proses penyempurnaan bentuk dan kualitas agar menarik serta marketable. (*/can)