KEMENTERIAN Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) melalui Sekretariat Jenderal Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menggelontorkan pendanaan bagi Riset Inovatif dan Produktif (Rispro) Mandatori bertema Prioritas Riset Nasional (PRN) bidang pangan. PRN ini merupakan program di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui berbagai inovasi dan temuannya juga masuk dalam daftar penerima dana tersebut. Misalnya riset yang dilakukan Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, M.P. yang berjudul Perakitan Teknologi Pupuk Hayati Plus untuk Padi Super dan Ekostis. Tujuannya untuk menghasilkan produk pupuk hayati spesifik untuk padi produksi tinggi, tahan penyakit dan ramah lingkungan.
“Luarannya adalah produk komersial pupuk hayati spesifik untuk padi yang tersertifikasi organik dan terdaftar di Kementrian Pertanian serta E-Catalog Indonesia sehingga bisa diedarkan secara nasional,” ungkap Guru Besar bidang Nutrisi dan Ternak Organik Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM ini, Jumat (3/7).
Dilanjutkan Indah, kegiatan riset tersebut rencananya dilakukan selama lima tahun. Dan dalam kegiatan riset ini juga akan bekerjasama dengan industri untuk produksi skala industri dan distributor untuk pemasaran, baik lokal regional maupun nasional.
Produk riset Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, M.P. (Foto: Humas UMM) |
Baca juga: UMM Lakukan Pertemuan Orang Tua Maba secara Daring
“Produk yang akan dikembangkan adalah prototype yang sudah dihasilkan dari penelitian saya sendiri sejak 20 tahun terakhir dan sudah dimanfaatkan secara lapang oleh petani padi di beberapa wilayah di Indonesia,” ujar Indah.
Keunggulan produk Indah adalah mempunyai 5 fungsi dalam 1 produk yaitu sebagai pembenah tanah, sebagai pupuk hayati, sebagai nutrisi organik, sebagai bioproteksi dan biosavety. Karena membersihkan residu kimia pada produk diharapkan produktifitas tanaman tinggi dan tahan penyakit. Produksi gabah menjadi rendemen dan kualitas baik serta bebas residu kimia,” tukas Indah.
Riset dosen UMM lainnya yakni yang dilakukan Dr. Ir. Ali Ikhwan, M.P. dengan judul riset Produk dan Teknologi Pupuk Hayati Plus untuk Poduk Jagung Tinggi dan Tahan Penyakit pada Lahan Kering. Ada juga riset dari Dr. Ir. Listiari Hendraningsih, M.P. dengan judul Perakitan Pakan Fungsional Sapi Potong POGASI sesuai Status Reproduksi. Serta Dr. Abdul Malik dengan risetnya Bibit Unggul Ayam Lokal dengan Keunggulan Produksi Tinggi dan Tahan Penyakit.
Baca juga: Pakar Tegaskan RUU HIP Tak Diperlukan
Diterangkan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si., ada 7 perguruan tinggi yang diamanahi mengerjakan program PRN ini. Di antaranya IPB University, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga. “UMM merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika ini.
“Alhamdulillah, UMM saat ini menjadi salah satu kiblat pertanian, peternakan, dan perikanan di Indonesia. Berkat kerja tim di FPP raihan ini dapat tercapai. Di sisi lain, FPP UMM juga tengah mengembangkan model Integrated Farming dan fokus pada upaya mengajak generasi muda untuk cinta pertanian melalui konsep Petani Milenial,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) UMM menanggapi raihan sejumlah dosennya. (can)