Dosen UMM dengan buku hasil kolaborasi alumni dan mitra (Foto: Istimewa) |
Melihat realita bahwa mata pelajaran matematika masih menjadi momok bagi peserta didik, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dyah Worowirastri Ekowati menggagas penyusunan buku pendamping untuk matematika kelas 1 SD. Apalagi didukung dengan data dari Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2019 yang menunjukkan penurunan nilai matematika. Uniknya, buku ini juga memuat kearifan lokal serta disajikan dalam lima bahasa.
Dyah, panggilan akrabnya, menuturkan bahwa pelajaran matematika bisa dikemas secara menarik berdampingan dengan kearifan lokal. Penggabungan ini membuat peserta didik tidak hanya memahami matematika, tapi juga budaya kearifan lokal yang ada. “Kesan rumit dan sulit dari matematika bisa dikurangi dengan adanya corak-corak yang sudah disediakan. Tentunya sudah disusun dengan asyik dan menarik bagi peserta didik,” jelas dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tersebut.
Baca juga: UMM Kampus Swasta Terunggul Jawa Timur 13 Kali Berturut-Turut
Lebih lanjut, buku berjudul Ayo Bermain dan Belajar Matematika ini tidak hanya disajikan dalam satu bahasa saja. Ada lima bahasa yang sudah disiapkan, mulai dari bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Thailand, serta Arab. Dyah juga ingin agar buku ini bisa memberikan banyak pengetahuan di samping matematika, baik itu dari corak budaya maupun bahasa yang digunakan dalam buku.
Tak kalah menarik, buku ini merupakan kolaborasi antara dosen dan alumni UMM serta para mitra. Ada beberapa dosen yang tergabung dalam tim penyusun seperti Dyah Worowirastri Ekowati, Beti Istanti Suwandayani, dan Erlyna Abidasari. Beberapa alumni juga turut andil dalam penulisan dan penyusunan buku itu. Sebut saja Leny Suryaning Astutik, Dwi Irfandy Rachman, dan Fitri Linda Sari yang sudah menjadi dosen dan guru di berbagai institusi pendidikan. “Kami juga mengajak para mitra untuk ikut dalam penyusunan buku matematika ini. Bahkan ada beberapa guru dari Darul Muhmin School Thailand yang nantinya akan membantu dalam menerjemahkannya ke bahasa Thailand,” terang Dyah lebih lanjut.
Baca juga: Optimalkan Kulit bawang Merah, Mahasiswa UMM Menangi PIMTANAS 2020
Ia berharap buku pendamping ini dapat menjadi buku referensi yang membantu para siswa, guru, dan orang tua dalam kegiatan Belajar dari Rumah (BDR). Kebijakan Belajar dari Rumah (BDR) sebagai akibat belum berakhirnya pandemi memang menyisakan tantangan tersendiri bagi semua pihak, terlebih pada jenjang sekolah dasar kelas rendah. “Para orang tua memiliki latar belakang yang beragam sehingga tidak semua bisa memfasilitasi anak belajar dengan optimal. Dengan adanya buku ini, kami berharap mereka dapat terbantu serta bisa belajar dengan baik di masa pandemi ini,” tandas dosen yang juga telah menerbitkan buku Etnomatematik tersebut. (*/wil)