Sesaat jelang dimulainya penyemprotan di wilayah Kota Pasuruan. (Foto: Rino |
Setelah Drone Motodoro SRI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah, kali ini giliran Kota Pasuruan, Kamis (2/4). Penyemprotan ini dilakukan memutari kota di wilayah Kota Pasuruan. Kerjasama UMM dengan Kodim 0819 Pasuruan ini didukung oleh anggota Gugus Tugas Covid-19 dari Pemerintah Kota Pasuruan, BNPB Kota Pasuruan, serta Polresta Pasuruan.
Hingga saat ini tercatat belum ada kasus positif Corona di Kota Pasuruan. Meskipun begitu, bagi Kota Pasuruan, antisipasi dan waspada guna menekan persebaran wabah Covid-10 selalu yang utama. Karena itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Pasuruan menggandeng drone UMM yang merupakan rancangan dosen FPP UMM Dr. Ir. Wahono, MT. untuk bekerjasama melakukan penyemprotan.
Sasaran penyemprotan wilayah yakni sepanjang Jalan Protokol Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Purworejo, Panggungrejo, Pohjentrek, Bugul Kidul, serta Gading Rejo. Turut hadir Raharto Teno Prasetyo ST (Plt. Walikota Pasuruan), Ismail Marzuki Hasani (Ketua DPRD Kota Pasuruan), AKBP Doni Alexsander SIK MH (Kapolres Kota Pasuruan), Letkol Arh Burhan Fajari Arfian S.sos (Dandim 0819 Pasuruan).
Baca juga: Kesibukan Saat Mahasiswa Jadi Cermin Karir Masa Depan
Komandan Kodim Pasuruan Letkol Arh. Burhan Fajari Arfian, S.Sos. secara khusus mengapresiasi bantuan UMM dalam pencegahan penyebaran wabah Covid-19 ini. “Saya ucapkan sangat-sangat terimakasih atas sumbangsih dan partisipasi dari pihak UMM. Upaya yang kita lakukan setiap hari melalui mobil damkar belum maksimal, memakai drone ini jadi bisa menjangkau semua sisi,” kata Burhan Fajari.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Bahrul Ulum menilai drone yang diperbantukan dalam penyemprotan ini sangat smart. “Saya kita kegiatan penyemprotan melalui drone UMM sangat membantu dalam rangka mempertahankan status waspada. Mudah-mudahan, dengan upaya pencegahan ini, di Kota Pasuruan tidak ada warganya yang positif Covid-19 apalagi menularkannnya,” ujar Bahrul.
Selain itu, disampaikan Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM., Drone ini ini sedianya digunakan di bidang pertanian, yakni guna penyemprotan hama di daerah persawahan atau ladang. Namun di tengah wabah Covid-19, drone senilai kisaran Rp 250 juta perunitnya ini diturunkan untuk melakukan spraying disinfektan. UMM selalu terbuka jika diminta bantuan oleh daerah lainnya.
Baca juga: Dosen UMM Raih Certified Ethical Hacker Internasinal
Selain Drone Motodoro Spraying Robot Indonesia (SRI) untuk aplikasi pupuk dan pestisida, Kampus Putih juga punya drone canggih lainnya. Yakni Motodoro MX berjenis Flying Wing dengan kemampuan yang lebih efisien karena sekali terbang bisa memetakan lahan sekitar 700 hektar. Yang ketiga adalah Farm Mapper yang memiliki kemampuan terbang serta landing vertikal dengan daya jangkau 400-500 hektar.
Kegiatan ini masih akan terus dilakukan oleh UMM dan bekerjasama dengan berbagai Forkompimda di daerah-daerah. Tidak hanya di Jawa Timur, beberapa waktu lalu drone UMM juga diminta Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Bentuk pengabdian ini dilakukan UMM untuk bergerak aktif memberikan manfaat untuk semua. Sekaligus sebagai bentuk realisasi tagline, “UMM, dari Muhammadiyah untuk Bangsa”. (kris/can)