Dekan FEB Dr. Dra. Idah Zuhroh, MM., (Foto: Syifa Humas) |
Bekali mahasiswa dengan keterampilan profesional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali luncurkan dua program Center of Excellence (CoE). Kedua program unggulan yang disediakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut meliputi kelas profesional perbankan syariah dan kelas akuntansi desa. Adapun keduanya diluncurkan pada Senin (11/04) lalu bertempat di Aula BAU UMM.
Dalam pelaksanaannya, dua program CoE tersebut akan berkolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Salah satunya yakni pemerintah Kabupaten Malang yang nantinya akan bertambah seiring berjalannya program. Kemudian ada beberapa nama DUDI yang sudah digaet seperti Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, PT Alami Fintek Sharia, dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Rinjani. Jumlah kerjasama yang telah dibangun akan senantiasa ditambah oleh FEB UMM sesuai dengan kebutuhan.
Wakil Bupati Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H. mengaku sangat mengapresiasi program yang digagas oleh Kampus Putih ini. Dengan kehadiran program tersebut, akan membantu para mahasiswa untuk menjawab tantangan-tantangan di masa depan. Selain itu, menurutnya implemntasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalu CoE itu akan membuka peluang lebar bagi semua kalangan untuk belajar pengetahuan di luar bidangnya.
“Pemerintah daerah Kabupaten Malang tentu menyambut baik kehadiran program ini. Besar harapan kami agar CoE UMM dapat berjalan dengan baik.Tentunya dalam proses pelaksanaan ke depan harus diikuti oleh keyakinan serta ketekunan para peserta,” ujar Didik.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa kehadiran program ini berguna untuk memberi kepastian kelulusan dan kepastian kemandirian para mahasiswa. Pihaknya telah merencanakan pembangunan program center of future world. Oleh karenanya, masing-masing jurusan yang didorong untuk membangun pusat keunggulan.
“Pengembangan CoE di masing-masing fakultas ini juga berguna untuk mewadahi passion para mahasiswa yang beragam. Hal ini juga membuat lulusan Kampus Putih lebih siap bekerja di dunia profesional. Kami memasang target untuk lima tahun ke depan, akan ada 1.000 tenaga profesional yang diminta dari UMM. Kami juga berharap pusat keunggulan yang kami miliki akan memberi kepakaran yang jelas setelah mahasiswa lulus kuliah,” kata Fauzan.
Senada dengan Fauzan, Dekan FEB Dr. Dra. Idah Zuhroh, MM., menjelaskan bahwa program ini diselenggarakan berdasar beberapa pertimbangan. Menurutnya, bidang perbankan syariah saat ini memiliki beberapa aspek yang strategis. Ke depannya bidang ini akan menemui berbagai tantangan dan peluang yang bagus di Indonesia. Melihat fenomena itu, Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan akhirnya memutuskan untuk menggelar kelas profesional perbankan syariah.
“Untuk kelas akuntasi desa, Prodi Akuntasi UMM melihat bahwa 57% desa di Indonesia masih tergolong desa tertinggal. Untuk mencermati kekurangan yang ada di pembangunan desa, peningkatan kompetensi dari aparatur desa juga perlu dilakukan. Tidak hanya untuk aparatur saja, peningkatan kualitas ini juga diperlukan untuk calon aparatur desa,” ungkap dosen asal Pasuruan itu.
Kerjasama yang ada dirasa mampu mendekatkan mahasiswa dengan dunia nyata yang akan dihadapi nanti. Terkait pendaftaran peserta, dua pusat keunggulan FEB tersebut tidak hanya terbatas bagi mahasiswa FEB UMM saja. “kami juga membuka pendaftaran untuk mahasiswa di luar FEB dan di luar UMM. Nantinya kami akan menyeleksi para pendaftar untuk akhirnya dipilih sebagai peserta program unggulan tersebut,” tandasnya mengakhiri. (syi/wil)
Penulis: Syifa Dzahabiyyah | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain