Dulu Menwa UMM, Kini Jadi Wakil Bupati Kaimana Papua

Author : Humas | Senin, 19 Juli 2021 11:34 WIB
Hasbullah Furuada saat hadir di agenda halal bihalal IKA UMM. (Foto: Yafi/Humas)
Lika-liku masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengantarkan Hasbulla Furuada menjadi Wakil Bupati Kaimana Periode 2021-2024. Alumni Fakultas Pertanian dan Peternakan tersebut  berkata bahwa pengalaman organisasi yang dijalaninya di kampus putih memiliki peran vital dalam perjalanan hidupnya. Salah satunya adalah membentuk jati diri dan sikap yang ia miliki sekarang. 
 
Hasbulla bercerita bahwa niat awalnya bergabung dengan organisasi di kampus dulu adalah untuk mencari makan. Merantau jauh dari tanah Papua membuat Hasbulla harus banyak beradaptasi. Belum lagi keadaan ekonomi yang kurang membuatnya kerap kelaparan selama beberapa hari. Dengan kondisi yang cukup sulit tersebut, pria kelahiran Kaimana ini mengandalkan konsumsi acara untuk mengganjal perut.
 
“Tujuan utama saya dulu memang untuk mencari makan gratis. Saat kuliah uang bulanan biasanya paling cepat dikirim tiga bulan sekali. Karena hal tersebut, saya berusaha bertahan dengan mencari kotak makan di acara-acara kampus. Saya juga pernah mendonorkan darah hanya untuk mendapat roti dan susu. Keputusan untuk menjadi panitia di kegiatan-kegiatan kampus juga saya ambil agar bisa mendapat makanan,” kenang Hasbulla.
 
Selain kesulitan untuk makan, Hasbulla juga kesulitan mencari tempat berteduh. Hasbulla bercerita bahwa dirinya pernah diusir dari kos-kosan. Hal itu dikarena ia tidak bisa membayar uang sewa kos bulanan. Untungnya, ia bisa tinggal di gedung Student Center UMM tempat sekretariat organisasinya berada secara diam-diam.
 
“Waktu itu kos yang saya tinggali biaya sewanya 300.000 selama enam bulan. Pada enam bulan pertama saya masih aman, tapi pada enam bulan kedua saya diusir karena tidak bisa membayar. Akhirnya saya memutuskan untuk diam-diam menaruh barang pribadi saya di sekretariat organisasi dan tidur di student center ataupun masjid,” kata Hasbulla.
 
Meskipun niat awalnya untuk mencari makan, namun niat tersebut berubah saat ia terjun secara langsung di kepengurusan organisasi. Hasbulla berkata bahwa selama menempa diri dan berproses di organisasi, ia mendapat banyak ilmu dan pengalaman.
 
“Selama berkuliah, saya mengikuti tiga organisasi yaitu, Senat Fakultas, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Resimen Mahasiswa (Menwa). Dari organisasi-organisasi tersebut saya belajar cara bersosialisasi, berbicara di depan umum, membentuk sikap tegas, dan yang terakhir adalah cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terang Hasbulla.
 
Dalam menjalani perkuliahan, Hasbulla juga berkata bahwa dirinya dibantu oleh banyak pihak. Ketika kesulitan membayar uang Kuliah Kerja Nyata (KKN) misalnya, dirinya dibantu oleh salah satu dosen UMM. Lalu ketika Hasbulla sedang menempuh tugas akhir kuliah, Rektor UMM kala itu juga selalu memberi motivasi agar bisa segera diselesaikan.
 
“Dulu setiap ketemu pak Muhadjir, saya selalu ditanya tentang skripsi. Beliau juga kerap memberikan petuah-petuah agar saya cepat lulus. Setelah saya lulus, saya mendapat kesempatan untuk menyebarkan ilmu saya kepada masyarakat dan memajukan tanah kelahiran saya. Salah satu jalannya ya dengan menjadi Wakil Bupati Kaimana seperti saat ini,” pungkasnya menerangkan. (*)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image