FAI UMM Kaji Spiritualitas Kaum Pramuria

Author : Humas | Rabu, 04 Mei 2016 12:48 WIB

PANDANGAN negatif terhadap kaum pramuria sebagai sampah masyarakat membuat mereka dicap sebagai kalangan yang jauh dari nilai-nilai agama dan ketuhanan. Hal itulah yang coba dikaji lebih dalam oleh Lembaga Semi Otonom Forum Studi Islam (Forsifa) Fakultas Agama Islam UMM melalui bedah buku “Agama Pelacur: Dramaturgi Transendental” karya Prof Dr Nur Syam, Rabu (4/5).

Menghadirkan sang penulis, Nur Syam, yang juga Sekjen Kementerian Agama RI, Forsifa berupaya membuka ruang dialog publik untuk mengupas kandungan buku yang merupakan hasil riset tersebut. Sebagai pembanding, Forsifa turut menghadirkan Wakil Rektor I UMM, Prof Dr Syamsul Arifin.

Menurut Nur Syam, fenomena pelacuran tidak sekadar menunjukkan adanya pola relasi gender yang timpang, mesin pengeruk uang, atau kelompok sosial yang selalu mendapat cacian dan hujatan. “Lebih dari itu, ia memiliki dimensi kemanusiaan yang perlu diperhatikan,” kata mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya ini.

Pada kegiatan yang berlangsung di Auditorium UMM ini, Nur Syam mengajak ratusan peserta yang hadir untuk memiliki empati serta tidak terjebak dengan ikut-ikutan mengumpat dan menghujat mereka. “Sebab, pelacur juga manusia, yang memiliki spiritualitas dan bahasa tersendiri dalam mengapresiasi dan berdialog dengan Tuhannya,” kata Nur Syam.

Ketua Panitia Bedah Buku, Nur Ali Fathoni, berharap acara ini dapat memberikan wawasan keagamaan berbasis realitas bagi peserta yang hadir, sehingga bisa bersikap bijak dalam menghadapi bebagai fenomena yang terjadi di masyarakat. “Terlepas dari subjektivitas penulis, pesan yang tertuang dalam buku tersebut sangat perlu kita kaji dan kita cermati,” kata Fathoni. (isn/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image