Farzah, Sosok Perancang Bangun Jembatan: Mahasiswa UMM yang jadi Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan

Author : Humas | Senin, 24 Oktober 2022 09:37 WIB
Sosok Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa jurusan teknik sipil UMM (Foto: Istimewa)

Kabar duka kembali datang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satu mahasiswa berprestasinya yang juga korban tragedi kanjuruhan menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (23/10) malam. Ia adalah Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa jurusan teknik sipil UMM.

ia menjadi korban ke-135 yang meninggal karena tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari. Sempat membaik namun pada akhirnya kondisinya semakin menurun.

Farzah yang asli orang Malang merupakan mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Hal itu yang diungkapkan oleh salah satu temannya, Fathur Rizqi. Farzah merupakan teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru. Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya. Ia dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan. Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).

“Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” terangnya.

Baca juga : Ratusan Peserta PPG FKIP UMM Siap Wujudkan Guru Profesional Indonesia

Fathur, sapaan akrabnya melihat bahwa Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola. Tapi sejauh yang ia tahu, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion. Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.

“Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Apalagi usai magrib keadaannya dia membaik. Namun sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Fathur adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” kata ketua tim LSO Surya UMM itu.

Baca juga : Dokter RS UMM Ungkap Penyebab Fenomena Gagal Ginjal pada Anak

Rasa kehilangan juga dirasakan oleh pihak Kampus UMM, khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil Kampus Putih. Farzah yang juga turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi  Center (MATC). Ia dikenal sebagai asisten yang ramah dan tak segan membantu junior-juniornya untuk memahami berbagai materi.

“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonsia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” terang sekretaris jurusan teknik sipil UMM, Dr. Ir. Moh. Abduh, ST., MT., IPM., ACPE., ASEAN Eng. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image