Fasilitasi Mahasiswa dan Dosen Belajar Bahasa Inggris, UMM Hadirkan Toastmaster

Author : Humas | Sabtu, 04 Maret 2017 14:32 WIB
Salah satu evaluator Toastmaster saat menyampaikan materi dihadapan peserta. (Foto: Distya)

DALAM rangka memfasilitasi mahasiswa dan dosen meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya, American Corner Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan sebuah organisasi non profit yang bergerak di bidang komunikasi dan kepemimpinan, Toastmasters Indonesia menggelar kelas di American Corner UMM (4/3).

Kepala American Corner Dr. Habib MA menyatakan, Toastmasters merupakan organisasi yang sangat menunjang setiap mahasiswa bahkan dosen untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Menurut Habib, mahasiswa maupun dosen masih sangat perlu untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris setiap waktu. “Saya dulu 20 tahun berdiam di Amerika, dan sekarang masih perlu ditingkatkan juga dengan forum seperti ini,” jelasnya.

Sebelumnya UMM pernah melakukan kerjasama serupa pada 2008 lalu.  Habib juga menjelaskan, Toastmasters merupakan kelas yang sangat jarang bisa diadakan di universitas. Untuk saat ini, di Malang hanya Universitas Ma-Chung yang mengadakan Toastmasters secara rutin. “UMM akan segera mengadakan juga, tapi tergantung animo dari mahasiswa dan dosen,” imbuh Habib.

Habib mengharapkan animo mahasiswa dan dosen untuk mempelajari bahasa Inggris tinggi. Ke depannya, lanjut Habib, akan diakan toastmasters untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen agar terbiasa berbicara menggunakan bahasa Inggris. “Terkadang kita berbicara tidak seluruhnya benar. Grammar misalnya, dalam berbicara masih sering kita kurang tepat penggunaan grammarnya. Jadi perlu dilatih dari sini,” ungkap Habib.

Senada dengan Habib, Asisten rektor bidang kerjasama UMM Soeparto menyatakan, Toastmasters merupakan komunitas yang mengajarkan banyak tentang berbicara di depan umum. “Perlu kebiasaan dan lingkungan yang bagus agar public speakingnya semakin bagus,” kata Soeparto.

Dalam public speaking, lanjut Soeparto, setiap orang benar-benar dapat mengatur publik sekaligus dapat mengatur apa yang akan dibicarakan. “Ini perlu untuk kebutuhan internasional yang saat ini juga sedang digencarkan kampus,” jelasnya. (jal/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image