Suasana sosialisasi financial planning UMM (Foto: Zaki Humas) |
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Dari survei tersebut dapat dikatakan tingkat literasi tentang keuangan di Indonesia masih rendah. Di sisi lain, berdasarkan survei OJK, mayoritas milenial sangan rentan terhadap finansial, sebab dari pendapatan yang ditabung hanya 10,7% dan pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan 51,1%. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM Dr. Widayat M.M dalam “Sosialisasi Financial Planning”, pada Sabtu, 24 Desember 2022 lalu.
Mengangkat tema “Perencanaan Keuangan untuk Mencapai Kebahagiaan,” sosialisasi ini dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2022. Adapun tujuannya untuk membentuk para mahasiswa semester awal menjadi pribadi yang cakap mengelola dan merencanakan keuangan. Widayat menjelaskan bahwa perencanaan keuangan (financial planning) adalah proses mencapai tujuan-tujuan keuangan seseorang melalui manajemen keuangan secara terintegrasi dan terencana.
“Perencanaan keuangan diperlukan untuk mempersiapkan kondisi ketidakpastian penggunaan dana di masa mendatang. Sehingga masa depan lebih baik dan aman secara finansial, membuat hidup lebih tenang dan sehat serta untuk mempersiapkan kebutuhan masa depan yang semakin tinggi,” jelas Widayat.
Baca juga : Teknik Mesin UMM Raih Unggul, Targetkan Akreditasi Internasional
Lebih lanjut, Widayat menyebutkan enam prinsip dalam perencanaan keuangan. Pertama yaitu memahami besar kecil pendapatan yang diterima dan kedua yakni dapat menyisihkan uang untuk disimpan atau ditabung. Ketiga menginvestasikan uang untuk masa depan. Kemudian yang keempat, bijak dalam mengajukan dan menggunakan pinjaman serta yang kelima memproteksi diri untuk keadaan darurat dan juga masa tua. Yang tidak kalah penting adalah tidak belanja secara impulsif.
Sejalan dengan yang disampaikan Widayat, Direktur Utama BPRS Artha Sinar Sejahtera Syariah, Aep Saepudin, S.E, M. Sy, mengatakan bahwa financial planning bukan membuat seseorang menjadi kaya. Namun bagaimana agar rencana atau tujuan keuangan yang diinginkan bisa terpenuhi dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca juga : Paramotor dan Marching Band UMM Meriahkan Musywil Muhammadiyah Jatim
“Karena sesuatu yang direncanakan itu biasanya akan lebih terarah dan teratur. Dengan perencanaan keuangan yang jelas, seseorang juga akan lebih mudah dalam memastikan masa depannya. Menabung menjadi salah satu hal dalam perencanaan keuangan. Secara tidak langsung kita juga mengikutsertakan diri kita dalam program negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara umum.” terang Aep.
Menariknya, para peserta yang notabene peserta terlihat antusias. Mereka yang aktif juga diapresiasi dengan mendapatkan saldo dan membuka rekening Tabungan Sinar IB dari BPRS Artha Sinar Sejahtera UMM. Totala da enam mahasiswa yang beruntung dan dinilai aktif. (zak/wil)