Salah satu peserta seminar nasional menyampaikan pendapatnya (Foto : Istimewa) |
Tak dapat dipungkiri, jalinan kerja sama memiliki peranan penting dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia. Meningkatkan kapasitas hingga mencapai global competitiveness bersama dengan universitas-universitas top dunia. Hal tersebut disampaikan Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. pada seminar Internasional Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin (12/1) lalu.
Membahas tuntas peluang beasiswa dan kerjasama partnership di bidang kesehatan, seminar ini turut mengundang pihak kedutaan besar internasional di Eropa dan Asia. Ada dari Kedubes Polandia yang diwakili oleh Michal Weglarz, Kedubes Malaysia yang dihadiri oleh Farid Ma’ruf serta Kedubes Taiwan yang diwakili oleh Fajar Nuradi. Ketiganya memperkenalkan beragam kesempatan dan akses terkiat beasiswa bagi mahasiswa serta dosen. Begitupun dengan langkha-langkah yang bisa dilakukan untuk menggaet pihak-pihak internasional.
Menurut Fauzan, ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas universitas, khususnya dalam bidang kesehatan baik di jurusan keperawatan, farmasi dan fisioterapi. “Kita harus terus melebarkan sayap berinisiatif mengenalkan UMM sekaligus membangun kerja sama dengan universitas-universitas di dunia. Bisa berupa pertukaran dosen, penelitian bersama bahkan dimungkinkan untuk pertukaran mahasiswa,” imbuhnya.
Baca Juga : Wani Sabu Ajak Mahasiswa UMM Antisipasi Cyber Crime
Michal mengatakan bahwa ada sederet universitas yang menyediakan pendidikan kesehatan dengan menggunakan bahasa Inggris. Lublin, Gdanks, Krakow adalah beberapa kota yang memiliki univesitas dengan pendidikan bidang kesehatan.
Ada berbagai keuntungan yang bisa didapatkan saat menimba ilmu di Polandia. Pertama, lulusan diploma dari program bisa diakui di beragam negara eropa serta dunia. Termasuk Australia dan Amerika. Adapula satu tahun program premedical course yang bisa diikuti serta pelatihan usai menyelesaikan studi.
“Biaya studi dan hiduo di Polandia juga cukup kompetitif. Jadi saya rasa belajar di Polandia merupakan satu pengalaman yang menarik bagi teman-teman,” tambahnya.
Baca Juga : Bawakan Karya Usmar Ismail, Mahasiswa UMM Menangi Ajang Dramatical Reading
Sementara itu, Dekan Fikes UMM Yoyok Bekti Prasetyo menjelaskan bahwa Kedubes merupakan perwakilan dari negara masing-masing yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Maka, situasi ini Yoyok rasa sangat strategis untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia, khususnya SDM yang ada di Fikes UMM.
"Alhamdulillah sejauh ini para mahasiswa dan dosen FIKES UMM selama ini mampu memainkan peran penting ini dengan baik. Berkolaborasi dalam kegiatan, penelitian serta seminar yang sudah dilaksanakan beberapa kali. salah satunya dengan berkolaborasi dengan para atase dan kedutaan yang ada di Eropa dan Asia.
Saat ini pihaknya juga tengah membangun komunikasi dengan universitas dan kedutaan yang ada di benua Amerika. Selanjutnya, Fikes UMM juga akan mengadakan acara-acara serupa guna mempercepat pengenalan fakultas tersebut di mata masyarakat global. Sehingga, eksposur yang didapat lebih besar. (*/wil)