Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi saat berbicara tentang pentingnya strategi literasi. |
SEBANYAK 20 pengurus dan kordinator wilayah (korwil) Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FPPTMA) mengikuti rapat kerja nasional (rakernas) di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (13/9). Mereka berasal dari berbagai PTMA se-Indonesia.
Rakernas ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari musyawarah nasional yang digelar beberapa waktu lalu. Terkait kegiatan ini, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin menyatakan, 10 perpustakaan di lingkungan PTMA telah berhasil mendapatkan akreditasi A. “Rakernas ini penting untuk merumuskan strategi pengembangan kualitas tiap-tiap perpustakaan,” ujar Syamsul.
Hal ini dikatakan Syamsul untuk menyikapi perubahan fungsi perpustakaan di era digital native serta mempersiapkan diri memberi pelayanan terbaik pada pemustaka. Fenomena saat ini, imbuh Syamsul, bukan lagi rahasia tentang banyaknya mahasiswa membuat karya tulis dengan copy-paste.
“Saat ini kita dihadapkan pada apa yang disebut dengan problem literasi dan pemikiran destruktif. Untuk itu, kita tidak bisa mengelola perpustakaan secara biasa-biasa saja. Perpustakaan harus punya daya panggil,” tukas Syamsul.
Sementara itu, kepala Perpustakaan UMM Prof Dr Dyah Roeswitawati MS dalam sambutannya mengungkapkan, selain untuk menjalin silaturrahim, Rakernas ini mengandung urgensi untuk menjembatani peningkatan kualitas dan kelayakan perpustakaan di masing-masing PTMA. “PTMA yang perpustakaannya sudah berakreditasi A dapat berbagi ilmunya dan saling membimbing PTMA yang perpustakaannya belum meraih akreditasi A. Berjalan untuk saling membantu demi kemajuan bersama,” kata Dyah.
Perpustakaan UMM telah meraih akreditasi A sejak 2015. Ke depan, perpustakaan UMM akan menyelenggarakan pelatihan literasi informasi bagi civitas akademika. “Untuk memberi keterampilan bagaimana mencari, menemukan, dan mengevaluasi informasi dari media internet yang beretika. Jadi informasi yang didapatkan di internet tidak langsung comot, tapi kita memiliki pengetahuan bagaimana mencari informasi yang benar, dan paham tentang plagiarisme,” ujar Dyah.
Hadir dalam Rakernas ini pengurus dan korwil dari berbagai daerah. Di antaranya dari Sorong Papua, Lampung, Banjarmasin, DKI Jakarta, korwil Jawa Tengah, korwil Jawa Timur, dan korwil Jawa Barat. (ich/han)