FAKULTAS Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional ke-VII (30/7). Kegiatan ini merupakan salah satu kreasi FPP UMM untuk menggaet mahasiswa baru. “Ini merupakan salah satu strategi kami untuk mempromosikan UMM, terlebih khusus FPP,” ujar Sri Winarsih, ketua pelaksana acara tersebut.
Dengan adanya kompetisi bertema “Inovasi Produk Pertanian Berdaya Saing Global Berbasis Kelestarian Lingkungan” ini diharapkan semua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) dapat kembali lagi ke ranah pertanian dan mencintai bidang ilmu tersebut. Menurut Winarsih, Indonesia pasti ingin memiliki produk pertanian sendiri yang diproduksi oleh orang Indonesia. “Generasi penerus lah yang akan menciptakan ide-ide segar untuk produk pertanian ke depannya,” ujarnya.
Sebelas finalis yang hadir di Ruang Sidang Senat UMM ini berasal dari berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya dari Pulau Jawa saja yang lolos ke babak final, namun juga dari luar Jawa. “Ada peserta dari Padang, Sulawesi dan Kalimantan,” terang dosen Program Studi Ilmu Teknologi Pangan UMM ini.
Acara rutin tahunan yang diadakan sejak 2010 ini merupakan salah satu sarana yang dapat menjadikan siswa mengetahui UMM lebih jauh lagi. Guna memperkenalkan UMM tidak berhenti hingga di perlombaan saja, FPP mengajak seluruh finalis untuk berkeliling kampus. “Semua tempat di UMM kami jelaskan, tidak ketinggalan kami juga memperkenalkan laboratorium FPP yang ada di belakang UMM Dome,” ungkap Winarsih.
Lebih lanjut, untuk mengemas kegiatan ini lebih menarik, pihak fakultas juga menyediakan penghargaan berupa piala, plakat serta uang pembinaan bagi para pemenang. “Fasilitas lainnya yang kami berikan yaitu, bagi seluruh finalis yang hadir hari ini dan berminat kuliah di UMM lebih khusus kuliah di FPP, kita dapat istimewakan dengan meloloskan siswa tersebut tanpa melalui tes,” jelas Winarsih.
Dalam lomba ini, Juara Harapan 3 akhirnya diraih oleh SMKN 1 Kebon Agung, Harapan 2 SMK Budi Utomo 2 Cilacap, Harapan 1 oleh SMKN 1 Grati. Sedangkan Juara 3 diraih SMAN 1 Bulukumba Sulsel, Juara 2 SMAN 1 Driorejo Gresik, dan Juara 1 dimenangkan oleh SMAN 1 Haruai Tabalong Kalimantan Selatan.
Perwakilan SMAN 1 Haruai Tabalong, Febi Nuradina dan Puji Wahyi Zatmiko mengaku bahwa usahanya melakukan penelitian untuk mengikuti lomba ini tidaklah sia-sia. Walhasil, LKTI mereka yang berjudul “Cairan Hasil Fermentasi Nasi Basi Sebagai Penggumpal Getah Karet” berhasil meraih juara 1.
Febi mengaku bahwa ide awal karya ilmiah mereka berasal dari nasi yang menempel di panci yang lama belum dicuci di rumahnya. Bau tak sedap dan rasa lengket membuatnya akhirnya berpikir bahwa itu mengandung asam, dan memungkinkan untuk dijadikan bahan fermentasi getah karet.
“Harga getah karet di daerah kami akhir-akhir ini mengalami kemerosotan dua kali lipat, kemungkinan karena kualitas fermentasi yang menggunakan bahan yang kurang tepat. Para petani tak bisa membeli bahan yang bagus karena harganya pun mahal. Setelah dilakukan penelitian ini, sepertinya ini bisa menjadi solusi bagi para petani di sana, karena nasi basi dapat membuat fermentasi lebih bagus dan harganya pun dapat lebih ekonomis,” kata Febi.
Pembina tim ini, Amalia Jaina mengungkapkan kebanggaannya karena timnya berhasil meraih juara 1. “Saya sangat kaget. Ini adalah kali pertama siswa-siswi kami mengikuti lomba LKTI. Kami harus menyebrangi pulau terlebih dahulu, saya tidak menyangka bahwa mereka akan mendapatkan juara 1. Ini prestasi yang sangat membanggakan.” (lil/nov/han)