Tim UMM saat memberikan bantuan APD ke Nakes (Foto: Istimewa) |
Kasus Covid-19 di Indonesia yang kian hari kian naik membuat urgensi Alat Pelindung Diri (APD) menjadi penting. Realita itu mendorong tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberi kontribusi pembagian APD ke beberapa Rumah Sakit di Malang. Agenda yang dilangsungkan pada 6-7 Desember 2020 ini dilaksanakan oleh Noor Febriyansyah, Muhammad Reza Setiawan, Moch Dafa Balia Karim, dan Muchamad Ul Hakim serta didampingi oleh . Iis Siti Aisyah, ST., MT., Ph.D. Mereka juga bekerja sama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan DAU.
Dalam agenda itu, mereka membagikan APD ke sejumlah rumah sakit seperti RSU Syaiful Anwar, RS UMM, RS Islam Aisyiyah dan Puskesmas DAU. Iis selaku dosen pembimbing mengungkapkan bahwa agenda ini adalah bentuk dukungan pada dokter dan tenaga kesehatan yang telah berkorban untuk menghadapi pandemi. “Ada sekitar 150 APD yang kami siapkan dan berikan ke teman-teman tenaga kesehatan di Malang,” terangnya lebih lanjut.
Baca juga: Buat Aplikasi Pengaduan Masyarakat Purwantoro
Masih menggandeng Aisyiyah, mereka juga membuat website di beberapa TK Aisyiyah Malang. Iis kembali mengatakan bahwa program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung proses pengelolaan data dan publikasi. Utamanya bagi TK Aisyiyah Malang. Banyak data yang masih dikelolah secara manual sehingga mempersulit proses pendataan.
“Kebetulan Aisyiyah memiliki program cek kesehatan yang diadakan secara rutin di TK Aisyiyah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak. Sayangnya, data-data yang diperoleh masih direkap secara manual sehingga menyulitkan pemeriksaan,” ujar dosen jurusan Teknik Mesin UMM tersebut.
Ditemui di kesempatan berbeda, Febri, salah satu anggota tim UMM bercerita bahwa proses pembuatan website itu cukup menantang. Apalagi tak ada satu anggota yang ahli dalam penyusunan dan pengoperasian website. “Awalnya kami kesulitan, tapi didorong keinginan kuat untuk bermanfaat bagi sesama akhirnya kami bisa menyusunnya meski harus mencari tutorial dan belajar ke sana kemari,” jelas mahasiswa asal kalimantan ini.
Baca juga: Jalan Terjal Menuju Polandia
Febri kembali bercerita bahwa timnya sangat ingin membagikan pengetahuan mengenai website ini pada para guru TK. Namun situasi pandemic menghalangi keinginan tersebut. “Saya harap website ini bisa mempermudah pengelolaan dan publikasi data di TK Aisyiyah Malang,” kata Febri di akhir sesi wawancara. (syi/wil)