UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi tuan rumah event Youth Peace International Film Festival (YPIFF) yang berlangsung pada Kamis-Jumat (3-4/12). Festival film mengangkat tema perdamaian lantaran hal tersebut tengah menjadi isu penting di berbagai belahan dunia. Hal itu juga sejalan dengan kultur Indonesia yang hidup dalam keanekaragaman yang harmoni.
Bekerjasama dengan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), kegiatan ini menyedot antusiasme dari 19 negara. Programmer festival, Maharina Novia Zahro menyebut, ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan di festival bertema ‘Harmony in Diversity’ ini. “Ada seminar internasional, workshop, pemutaran film-film perdamaian, hingga pertunjukan lintas-budaya,” katanya usai opening ceremony di Aula Biro Administrasi Umum UMM, Kamis (3/12).
Acara seminar terbagi menjadi dalam dua sesi, yaitu tentang Youth in Promoting a Culture of Peace and Sustainable Development dan Culture Acquaint Effective Methode in Buliding a Relationship Among Countries. Seminar menghadirkan pakar-pakar di bidang film maker, akademisi, dan budayawan yang berasal dari Indonesia, Rusia, India, Republik Ceko dan Polandia.
“Usai seminar dilanjutkan dengan pemutaran beberapa film dari 19 negara. Dalam waktu yang sama juga diadakan Workshop Penulisan Skenario,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi UMM ini.
Penyelenggaraan festival film bertema perdamaian ini, kata Rina, karena film adalah media visual yang paling efektif untuk diterima seluruh kalangan. “Pemuda sekarang lebih senang melihat daripada harus membaca atau mengamati. Itulah mengapa kami menyampaikan pesan damai melalui film,” kata Rina yang pernah menjadi juri festival film internasional di Korea ini.
Asisten Rektor bidang Kerjasama Luar Negeri, Drs Soeparto MPd menilai, acara ini sangat bagus untuk menjejakkan kaki di dunia Internasional. “UMM dari dulu selalu mempunyai sentuhan Internasional. Dengan diadakan festival berskala internasional ini, bisa membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen UMM untuk go Internasional, salah satunya melalui film,” ujarnya.
Untuk hari kedua, para peserta bisa datang ke acara Workshop Manajemen Produksi Film Pendek founder Kelas Film Indonesia, Vicky Arief. “Tak hanya hari ini, tetapi besok ada acara workshop dan intercultural show dari beberapa negara di Helipad UMM,” ujar Rindya Fery Indrawan, ketua pelaksana festival.
Indrawan menambahkan, acara intercultural show akan menampilkan beberapa budaya dari Indonesia, China dan India. “Selain itu juga ada stan makanan khas dari negara-negara yang mengikuti festival ini.” (dik/zul/han)