Ali Usman menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik dalam Wisuda ke-79 Periode 1 2016. foto: Rino Anugrawan |
ALI Usman boleh berbangga lantaran selain mampu menciptakan hingga 50 aplikasi untuk Playstore Android maupun Apple App Store, juga dinobatkan sebagai lulusan terbaik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hari ini Ali mengikuti wisuda setelah berhasil menyesaikan studi di Teknik Informatika UMM dengan meraih IPK 3,85.
Kegemaran putra dari pasangan Supriyadi dan Suharti dalam menciptakan aplikasi bisa dibilang unik. Bagaimana tidak, ia selalu gemas ketika ada sesuatu yang sulit padahal bisa dibuat mudah. Kegemaran ini sudah dimulai sejak semester lima. “Saya sering menemukan aplikasi yang sulit, padahal bisa dibuat lebih mudah. Makanya saya buat sendiri dan alhamdulillah banyak yang suka dan mengunduhnya,” tutur pria asli Tulung Agung ini.
Berkat kegemarannya itu pula, ia sudah memperoleh penghasilan puluhan juta rupiah tiap bulan. Semakin banyak yang mengunduh aplikasi buatannya, semakin mengalir penghasilan buatnya. Misalnya, salah satu aplikasi kamus Bahasa Indonesia – Inggris sudah didownlad lebih dari 150 ribu kali. Selain itu ia juga menciptakan aplikasi untuk kiblat dan jadwal sholat, JNE Ongkos Kirim, Jawa Pos National Network (JPNN), hingga UMM Massanger yang mirip WhatsApp tetapi familier dengan keperluan mahasiswa UMM. Ia juga mengembangkan website brixzen.com sebagai pengembang aplikasi.
Usman mengaku kesukaannya pada dunia teknologi informasi diawali sejak sekolah di bangku SMK. Ia ditantang pamannya untuk membuat aplikasi kasir dan dibayar Rp 3 juta. Setelah berhasil, itulah momentum bangkitnya kepercayaan diri hingga berani mencoba banyak hal.
Meski demikian, tidak semua aplikasi buatannya selalu laris di pasaran. Ia bercerita, beberapa aplikasi yang semestinya bermanfaat justru tidak mendapat animo besar. “Pernah saya membuat aplikasi tentang informasi obat mulai dari nama obatnya, dosisnya, dan segala macamnya. Semua informasi itu saya dapatkan dari website resmi yang kredibel. Tapi ternyata hanya sedikit sekali yang mengunduh aplikasi tersebut,” kata Usman.
Setelah lulus Usman masih ingin melanjutkan hobi yang juga pekerjaannya ini. Ia tetap yakin aplikasi yang dibuatnya memudahkan dan memberi manfaat kepada banyak orang. “Kedepan saya akan kembangkan brixzen.com ini menjadi start-up lokal yang diperhitungkan,” pungkasnya. (rin/nas)