Penerjun Payung Dari Brimob Dalam Memeriahkan Pembukaan Pesmaba Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto : Lintang Humas) |
Pelepasan ribuan burung endemik Jawa menjadi pembuka gelaran Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Jatim Dr. Toni Harmanto, M.H. yang melepaskan burung-burung tersebut dari sangkar raksasa berbentuk bumi. Lebih dari 6.000 mahasiswa juga berkumpul di heliped pada 12 September lalu untuk melangkahkan kaki menjadi generasi penerus bangsa.
Pelepasan burung tersebut menjadi komitmen tinggi UMM mendukung gerakan green and clean. Sekaligus juga bukti keseriusan Kampus Putih untuk membantu mencapai target sustainable development goals (SDGs) dan menjaga lingkungan dari kerusakan.
“Globe raksasa ini menjadi lambang semangat kami untuk merawat bumi dan menjaga lingkungan. Ada banyak jenis burung di dalamnya, seperti burung tekukur, perkutut, kutilang, emprit, dan lain sebagainya. Kami ingin masyarakat juga tergerak untuk melakukan hal sama, bukan malah merusak alam bumi dan isinya,” tegas Ir. Suyatno M.Si. selaku penanggungjawab acara.
Baca Juga : Komitmen Penuh UMM Dukung SDGs lewat Inovasi JasMerahMob Dinamis
Hal lain yang tak kalah menarik adalah atraksi sepuluh penerjun yang merupakan dukungan dari Mabes Polri Korps Brimob. Mereka membawa berbagai bendera sembari mendaratkan terjun payung. Mulai dari bendera merah putih, Pesmaba UMM, Center of Excellence, Center for Future Work, UMM Pasti dan lain sebagainya. Sepuluh penerjun itu juga berhasil mendarat dengan selamat di tengah heliped UMM dan dihadapan ribuan mahasiswa baru.
Penampilan itu tidak hanya membuat kagum mahasiwa Indonesia, tapi juga para mahasiswa asing yang berkuliah di UMM. Salah satunya Nidhi Priya yang berasal dari India. Ia tidak menyangka ada atraksi penerjun dan helikopter dalam pembukaan Pesmaba UMM.
Baca Juga : Nikah Siri Timbulkan Banyak Masalah, Ini Kata Dosen Hukum UMM
“Sebenarnya saya sudah beberapa kali melihat atraksi penerjun payung dan helikopter di berbagai kesempatan dan selebrasi kenegaraan di India. Tapi kalau di lingkungan universitas, ini pertama kalinya. Saya tidak menyangka bisa melihatnya di acara kampus dan takjub,” katanya.
Nidhi, begitu ia kerap disapa menilai Indonesia dan India memiliki banyak kemiripan. Populasinya yang banyak, anak-anak muda yang potensial dan sumber daya alamnya yang melimpah. Ia percaya, anak-anak muda Indonesia, termasuk mahasiswa UMM bisa menjadi katalisator dan mengambil peran dalam kemajuan bangsa. Kemudian juga saling berkolaborasi di level internasional demi kebaikan dan keamanan dunia. (Wil)