Haris Azhar dan Rocky Gerung Ajak Mahasiswa UMM Lantang Suarakan Kebenaran
Author : Humas | Selasa, 18 Desember 2018 11:05 WIB
|
Rocky Gerung, Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi
saat berdiri di podium. (Foto: Mirza/Humas) |
HARIS Azhar, Direktur Lokataru Foundation juga Rocky Gerung, Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi hadir dalam Seminar Nasional Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (17/12) pagi.
Haris yang dikenal sebagai Aktivis HAM ini menyentak kesadaran mahasiswa yang hadir, tentang kondisi penuntasan terhadap pelanggaran HAM di Indonesia. “Coba lihat sekitar anda. Berapa banyak orang yang memperjuangkan lingkungan dan berakhir dengan kriminalisasi ataupun dipenjara? Inilah faktanya,” kata Haris.
Berderet pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia hingga hari ini belum tuntas seluruhnya. “Karena tidak selesai menuntaskan masalah HAM, kita lihat saja sekarang, para pelanggarnya masih bebas melakukan segala kegiatannya dengan aman,” katanya di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV Kampus III UMM.
Bagi Haris, menjadi seorang yang sadar adalah pilihan dan tidak selalu harus memiliki materi. Namun bisa juga melalui permberdayaan dan aktif berpartisipasi. Bukan menjadi orang yang ikut-ikutan. “Kita mesti membangun partisipasi yang substansial,” ujar pria yang kerap menjad pembicara di berbagai stasiun televisi ini.
Menurut speaker kondang Rocky Gerung, Hak Asasi Manusia sudah dicontohkan sejak zaman Nabi SAW. Hak juga yang menjadi salah satu keresahan Ahmad Dahlan dahulu. Baginya, keberadaan Muhammadiyah, dinilai turut banyak berkontribusi mewujudkan keadilan di masyarakat sejak pertama kali berdiri.
“Seandainya saja KH. Ahmad Dahlan tak mau menjadi orang yang sadar tentang perubahan, dan lebih memilih sibuk berpolitik, maka tak akan ada (sekitar) 180an Universitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” katanya dengan disambut tepuk tangan meriah ratusan peserta seminar sehari ini.
Rocky ingin sejenak “mengusik” pikiran generasi millennial untuk berpikir tentang mimpi dan harapan Indonesia. “Bilamana dikontekskan dengan era industrial 4.0, maka coba kita berpikir sebentar. Di tahun 2035 nanti yang menjadi penggerak Indonesia ya kalian. Tentu harus dipersiapkan sejak dini,” ajaknya. (nis/mir/can)
Shared:
Komentar