Hayati Rhizovit, Pupuk Ciptaan Dosen UMM Atasi Lahan Kering

Author : Humas | Kamis, 22 Juni 2023 08:11 WIB
Salah Satu Tim Dari Inovasi Pupuk Hayati Rhizovit (Foto : Istimewa)

Pupuk hayati memiliki beragam manfaat untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kebutuhan tanaman akan nutrisi hara dalam tanah biasanya spesifik, sehingga pembuatan pupuk berbahan dasar tanaman dikembangkan dengan sifat dan kandungan yang juga spesifik. Hal ini dimanfaatkan oleh dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Peternakan Pertanian (FPP) dengan melakukan inovasi pupuk hayati. Khususnya bagi lahan kering atau lahan yang kekurangan air.

Salah satu anggota tim, Dr. Ir. Ali Ikhwan, M.P. menjelaskan, bahwa pupuk ini diberi nama hayati rhizovit. Nama tersebut juga tercermin pada banyaknya manfaat dan kandungan yang mampu menghasilkan osmoprotektan yang meningkatkan ketahanan tanaman pada kekeringan. Selain itu, terdapat hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pun menghasilkan senyawa yang dapat berfungsi sebagai pertisida organik sehingga membendung serangan hama penyakit bagi tanaman.

Baca Juga : Pro Kontra Istilah Marketplace Guru, Begini Kata Dosen Bahasa Indonesia UMM

“Penelitian ini berfokus pada lahan kering. Apalagi melihat luas lahan kering di Indonesia mencapai sekitar 150 juta hektar. Angka ini jauh lebih luas ketimbang lahan yang memiliki perairan teknik irigasi yang baik”, ucap Ali.

Ia kembali menjelaskan bahwa saat ini banyak peneliti yang hanya berfokus pada lahan perairan. Padahal ada aspek lain yang bisa dikembangkan dan diteliti. Salah satunya yakni lahan kering. Adapun dalam penelitian ini menyasar pada lahan jagung.

Terkait pembiayaan, Ali dan tim mendapatkan dana dari Badan Riset dan Inovasi Nasional selama tiga tahun. Pupuk ini juga saat ini dalam proses dipatenkan. Kemudian disebarluaskan untuk para petani yang ada di Indonesia. Utamanya mereka yang memiliki masalah pada lahan kering.

“Kami memulai penelitian ini pada 2020. Ada banyak mitra yang sudah kami ajak kerjasama. Begitupun dengan kelompok tani. Beberapa sudah mencoba menggunakan pupuk ini sembari menunggu paten terbit,” katanya melanjutkan.

Baca Juga : Bagaimana Pengucapan Kata QRIS? Ini Jawaban Dosen Bahasa Indonesia UMM

Berdasarkan penelitian, hasil produksi jagung yang menggunakan pupuk rhizovit hayati melonjak naik hingga 90an persen. Adapun pupuk ini dikeluarkan berbentuk granul dan cair. Tujuannya agar para petani memiliki pilihan, mengingat tidak semua pupuk dalam bentuk cair dapat dikirim ke seluruh Indonesia.

Pupuk hayati rhizovit ini juga memiliki biaya produsi yang lebih murah. Hal itu karena pupuk tersebut lebih efektif dan efisien. Baik itu dari aspek bahan hingga biaya produksi. ”Semoga saya dan beberapa pihak yang terlibat dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat. Salah satunya memberikan keuntungan yang lebih banyak bagi bagi petani jagung dengan harga pupuk yang terjangkau,” pungkasnya. (Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image