Suasana pemutaran film di Malang Drive-In Cinema. (Foto: Istimewa) |
SULITNYA mencari hiburan di tengah pandemi Covid-19 mendorong sekelompok mahasiswa dari Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat Malang Drive In Cinema atau bioskop teater mobil. Drive-In Cinema sendiri adalah bentuk struktur sinema yang terdiri dari layar film luar ruang yang besar, bilik proyeksi, dan area parkir yang luas untuk mobil.
Pemutaran yang digelar di salah satu Kafe di Kota Batu (8/7) ini bekerjasama dengan unit kegiatan mahasiswa sinematografi Kine Klub UMM. Film yang diputar juga tidak sembarangan. Maharesigana memutar film-film pilihan ajang lomba film dokumenter Eagle Awards dan dari Asosiasi Dokumenter Nusantara. Siapapun dapat ikut menikmati film dari mobilnya masing-masing tanpa ada perasaan takut terpapar Covid-19.
"Kami ingin menghibur masyarakat agar tidak stress dalam menghadapi pandemi. Sekaligus menginisiasi untuk melihat karya sinematografi berupa film dokumenter di era pandemi Covid-19. Kami tidak membatasi siapa yang bisa hadir. Malang Drive-In Cinema ini bisa dinikmati banyak orang namun tetap menjaga protokol kesehatan," terang Ketua Maharesiaga, Rindya Ferry Indrawan, diwawancarai di sela acara.
Penonton tetap mengindahkan protokol kesehatan, salah satunya dengan menggunakan handsanitizer. (Foto: Istimewa) |
Baca juga: Prodi Ilmu Hukum Pertahankan Akreditasi A
Pria yang akrab disapa Indra ini lantas menjelaskan, karya sinematografi yang bagus juga bisa menjadi distraksi dari kecemasan di masa pandemi Covid-19 saat ini. "Indonesia sudah menyatakan diri untuk menuju fase New Normal. Dalam hal ini, untuk menonton karya sinematografi juga harus dibuatkan protokol kesehatan agar karya sinematografi tidak berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," terangnya.
Indra yang juga sempat menjabat Direktur Malang Film Festival tahun 2012 dan 2013 ini mengatakan, terapi sinema juga digunakan seorang terapis di Atlanta, Tamekis William. Menurut Tamekis, kata Indra, film bisa membantu kliennya kembali terhubung dengan dirinya yang nyata dan menghilangkan hambatan seperti depresi dan kecemasan yang membuat mereka tidak bisa hidup sadar, sehat, dan bahagia.
Salah satu penonton, Milla yang merupakan tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum UMM mengaku senang ada yang menginisiasi Malang Drive-In Cinema. Ketegangan selama di rumah sakit sedikit bisa mengendur lantaran adanya alternatif hiburan ini. “Kangen nonton di bioskop, tapi bioskop masih tutup. Dibuka pun nggak berani. Untungnya ada solusi yang bisa mengobati kangen nonton bioskop,” kesannya. (*/can)