Lailatul Fauziyah. (Foto: Istimewa) |
Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak. Pepatah ini hidup dalam keseharian Lailatul Fauziyah, gadis kelahiran Malang yang saat ini bekerja sebagai Assistant Engineer PT PLN (Persero) UP3 Parepare, Sulawesi Selatan.
Alumni Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2014 ini, sejak masih kuliah memang tak bisa diam. Berbagai kegiatan ia ikuti, baik intra maupun ekstra kampus. Baginya, menyibukkan diri adalah sebuah hobi.
"Yang paling menyenangkan adalah berkesempatan menjadi Asisten Laboratorium Teknik Elektro yang sangat memfasilitasi simulasi diri dalam berbagai posisi. Saya berlatih memperoleh dan menyalurkan pemahaman, menjadi anggota dan pelaksana yang sigap dan tanggap, menjadi pengatur serta koordinator yang kritis, serta yang tak kalah penting adalah berusaha mengatur waktu dan keseimbangan seefektif mungkin dalam intensitas kesibukan yang bergelombang," ujarnya bersemangat.
Baca juga: Menko PMK di Kajian Daring UMM: Bangun Empati Sosial di Tengah Wabah
Selain sibuk di kampus, Lafa panggilan akrabnya, juga terus menempa diri di luar. Setiap waktu liburan antar semester berlangsung, ia tak lantas berleha-leha. Berbagai pekerjaan dilakoni. Semangatnya untuk terus produktif mendulang banyak pengalaman yang secara tidak langsung mendukung disiplin ilmunya.
"Saya bekerja di banyak pabrik. Mulai dari pabrik sosis, frozen food hingga pabrik sandal untuk beberapa bulan saja. Kadang di bagian produksi, kalo bagus dapat admin. Plusnya lumayan dapat pemahaman permukaan proses bisnis, dan kalau ada tugas-tugas besar, biasanya saya ambil inspirasi dari tema-tema proses di pabrik itu. Misalkan menggambar Teknik Elektro, itu menentukan instalasi suatu gedung. Nah karena saya tau proses detail produksinya dan beberapa tentang mesinnya, ngerjakan tugas yang rumit jadi lebih asik. Kemudian masih banyak lagi inspirasi aktual untuk otomatisasi seperti di Mata Kuliah Peralatan Pengaturan (Sistem Kontrol) dan yang populer diteknik yaitu PLC (Programmable Logic Controller)," urainya.
Lebih dalam Lafa mengaku semangatnya untuk terus berkarya tidak lepas dari didikan UMM yang membentuk mahasiswa untuk belajar mandiri dan terjun ke masyarakat.
Hal ini menjadi pemantik, bagi ia pribadi dan kawan-kawan untuk tidak berhenti mengembangkan diri. Mengenal dan mempelajari bidang keilmuan tidak hanya dari aspek akademik.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Syiar Ramadhan UMM Dilakukan Daring
"Keikhlasan dosen menjadi lecutan tersendiri untuk membentuk pribadi anak-anak bimbingannya menjadi sosok yang teguh dan berbudi. Kampus serasa tempat penuh berkah untuk menimba ilmu. Banyak pencapaian indah berawal dari sini. Kepercayaan yang diberikan untuk berkompetisi dan meneliti juga jadi akses untuk berhak merasakan pengalaman, mencoba, belajar dari kegagalan, terus mencoba, hingga euforia keberhasilan dan kepuasan hati serta rasa syukur terasa dari setiap proses," tandasnya.
Mengajak anak-anak muda untuk terus produktif, putri M. Zahri (alm) dan Lilik Fatimah ini berpesan agar apapun tantangan yang dihadapi, dimanapun tempatnya, lakukan yang terbaik dengan tetap menjadi diri sendiri. Karena ini menjadi tolak ukur kualitas pribadi yang sesungguhnya.
"Be Productive and Professional everywhere, to be the Quality Generation," pungkasnya. (sil/can)