ICoN-BEAT, Konferensi Internasional FPP UMM Bahas Bioenergi dan Lingkungan
Author : Humas | Rabu, 04 Agustus 2021 09:54 WIB
|
Dr. Ir. Dadan Kusdiana menyampaikan topik menarik di gelaran ICon-BEAT. (Foto: Istimewa) |
Berbagai konferensi internasional terus diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Salah satunya adalah gelaran International Conference on Bioenergy and Environmentally Sustainable Agriculture Technology (IcoN-BEAT). Agenda tahunan yang digelar oleh Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM ini dilangsungkan secara daring pada Rabu (28/7) lalu. Diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri, ICon BEAT turut mengundang pemateri dari berbagai negara. Ada Prof. Hiroyuki Sakakibara dari Jepang, Assoc. Prof Juris Burlakovs dari Estonia dan Assoc. Prof Zane Vincevica Gaile yang berasal dari Latvia. Adapula tiga pemateri lain dari Indonesia yang turut memberikan paparannya yakni Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., Prof. Didiek Hadjar Goenadi serta Henik Sukorini, Ph.D. Ditambah lagi dengan kegiatan workshop pada hari kedua.
Dr. Ir. Damat, M.P. selaku ketua panitia mengatakan bahwa gelaran ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para peserta terkait pertanian dan kelestarian lingkungan. Di samping itu juga meningkatkan publikasi para dosen di jurnal yang terindeks Scopus. Menurut Damat, publikasi-publikasi ilmiah tentu diperlukan oleh dosen serta perguruan tinggi. “Gelaran IcoN-BEAT ini juga menjadi upaya kami dalam membangun kerja sama internasional. Kali ini kami bekerja sama dengan Jordan Journal dari Jordania dan Sarhad Journal dari pakistan untuk memberikan materi di workshop yang dilaksanakan pada hari kedua,” tambahnya.
Sementara itu, keenam pembicara menyampaikan pilihan topik yang menarik. Sebut saja Dadan, Direktur Energi Terbarukan dan Konservasi Energi yang membuka materi dengan memaparkan pentingnya peran bioenergi. Menurutnya, energi tersebut punya peran dalam mendukung transformasi energi ke depannya. Hal tersebut diperkuat oleh Didiek yang terus mendorong masyarakat untuk berpikir lebih jauh terkait kelestarian alam. Peneliti Lembaga penelitian Bioteknologi dan Bioindsutri indonesia itu juga mengajak untuk memelihara stok karbon organik tanah yang ada.
Kemudian Zane dari Department of Environment Science, University of Latvia juga mengingatkan bahwa penghancuran lahan gambut akan memberikan dampak buruk untuk masa depan. Salah satunya adalah menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan global. Di samping itu, Juris Burlakov menilai perlu adanya peningkatan efisiensi sumber daya dan pendauran ulang. “Deratan usaha ini merupakan upaya untuk mengurangi konsumsi bahan baku utama sekaligus untuk melestarikan lingkungan,” imbuhnya.
Hal senada juga dijelaskan oleh Hiroyuki Sakakibara. Menurutnya, lingkungan yang baik akan berdampak pada kualitas organisme, termasuk di dalamnya adalah tanaman. Tanah yang penuh dengan nutrisi akan mendukung tanaman agar mampu melakukan biosintesis senyawa bioaktif. Salah satunya adalah senyawa flavonoid yang dapat melindungi tanaman dari kerusakan akibat paparan sinar UV. “Sehingga besar harapannya, para petani dapat menghasilkan produksi tanaman apapun dengan kualitas yang maksimal,” tuturnya melanjutkan.
Terakhir, Henik menutup konferensi tersebut dengan menyampaikan bahwa agrikutur merupakan salah satu sektor yang strategis. Hal itu tidak lepas dari perannya yang memberikan sumbangan terbesar kepada Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karenanya, Henik mengatakan bahwa pengembangan kelestarian lahan dan menjaganya dari kerusakan lingkungan adalah sebuah tantangan besar. Semua usaha tersebut bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah yang nantinya bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan tanaman. (wil)
Shared:
Komentar