Ini Indikator Wanita Milenial Menurut Para Pakar

Author : Humas | Senin, 01 April 2019 12:11 WIB

 

Dr. Frida Kusumastuti, M.Si. (memegang mic). (Foto: RizkiHumas)

Selain menjalani aktivitas sesuai passion dan hobi, indikator paling penting untuk menyokong seorang wanita milenial adalah percaya pada diri sendiri. “Bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain, kalau kita belum yakin terhadap diri sendiri,” ungkap Widaningsih, Owner Biro Psikologi Psycho Sinergy Malang di seminar  “Kesetaraan Gender Di Era Millenial” yang berlangsung Sabtu (30/3) di UMM.

Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM Dr. Frida Kusumastuti, M.Si. dosen UMM mengajak para wanita untuk mengedepankan berpikir kreatif atau creative thinking. Hal ini dimaksudkan agar kiprah wanita juga jangan sampai kalah dengan laki-laki. “Hal ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan dan aktivitas,” ungkapnya di depan puluhan mahasiswa.

Lanjut Frida, setidaknya ada tiga indikator untuk menilai bahwa sesorang itu memiliki kompetensi berfikir kreatif atau tidak berdasarkan Torrance Test of Creative Thinking (TTCT). Pertama, kefasihan atau fluence dalam merespon sebuah perintah atau pertanyaan. Kedua fleksibilitas atau respon yang bisa menyesuaikan terhadap pertanyaan atau berfikir secara konvergen serta memiliki banyak alternatif respon.

Baca juga: Aksi Terorisme di New Zealand, Dosen UMM: Islam adalah Jalan Keselamatan

“Serta yang terakhir adalah novelty atau idenya memiliki sebuah kebaruan. Kalau ketiga Indikator dalam menguji kompetensi creative thinking ini tinggi, maka skor creative thinkingnya juga tinggi dan problem solvingnya atau kemampuan penyelesaian dalam memecahkan suatu masalah juga tinggi. Meski begitu, antara laki-laki dan wanita harus saling sokong satu sama lainnya. Inilah yang disebut relasi gender.

”Kami ingin memberikan pandangan tentang stigma di mana wanita sering dipandang sebelah mata. Karena wanita tidak melulu mengurusi urusan rumah saja, tetapi bisa mengurusi hal lain seperti laiknya rutinitas laki-laki. Saya rasa tema ini sudah sesuai untuk mewakili era milenial ini, karena wanita layak untuk bergerak sesuai dengan Passionnya masing-masing,” ujar Nata Renaldi selaku Ketua Pelaksana.

Kegiatan yang menghadirkan para pakar untuk mengomentari kiprah perempuan di era milenial ini sendiri dalam rangka memperingati International Woman’s Day yang jatuh pada 8 Maret lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Putra Putri UMM yang berlangsung di Aula Masjid AR. Fachrudin UMM  Lantai 1. Turut menjadi panelis yakni Juwita Hayyuning P., S.IP, M.IP. dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image